Museum Istana Pasha Era Mamluk yang Hancur di Gaza Direstorasi

Museum Istana Pasha Era Mamluk yang Hancur di Gaza Direstorasi

Kristina - detikHikmah
Jumat, 14 Nov 2025 16:15 WIB
Para pekerja memulai rehabilitasi sisa-sisa Museum Istana Pasha di Gaza yang hancur akibat perang Israel-Hamas, 11 November 2025.
Para pekerja memulai rehabilitasi sisa-sisa Museum Istana Pasha di Gaza yang hancur akibat perang Israel-Hamas, 11 November 2025. Foto: AFP/Omar al-Qataa
Jakarta -

Museum Istana Pasha yang hancur akibat perang Israel-Hamas di Gaza mulai direstorasi. Pekerja tampak sibuk mengumpulkan sisa-sisa bangunan peninggalan dinasti Islam yang berkuasa pada Abad Pertengahan itu.

Dilansir Arab News, Jumat (14/11/2025), belasan pekerja berompi kuning menggali sisa-sisa bangunan Museum Istana Pasha. Para pekerja mengumpulkan batu-batu dan puing, sementara sebuah drone pengintai Israel berdengung keras saat tim bekerja keras dalam diam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar warisan budaya yang bertanggung jawab atas pekerjaan restorasi, Hamouda Al-Dahdar, mengatakan pekerjaan saat ini fokus menyelamatkan batu-batu arkeologi. Para pekerja juga membersihkan debu-debu di batu yang memuat kaligrafi dengan hati-hati.

"Kami ... menyelamatkan batu-batu arkeologi sebagai persiapan untuk pekerjaan restorasi di masa mendatang, serta menyelamatkan dan mengekstraksi artefak apa pun yang dipajang di dalam Istana Pasha," kata Dahdar kepada AFP.

ADVERTISEMENT

Dahdar mengatakan Museum Istana Pasha adalah salah satu situs terpenting yang hancur selama perang Israel-Hamas baru-baru ini di Gaza. Istana Pasha, kata dia, berisi lebih dari 17.000 artefak sebelum semuanya hilang setelah invasi kota tua tersebut.

"Warisan budaya kami adalah identitas dan memori rakyat Palestina," ujarnya.

Sejarah Gaza dari ribuan tahun lalu menjadikan wilayah kecil Palestina itu sebagai gudang artefak arkeologi dari peradaban masa lalu, termasuk bangsa Kanaan, Mesir, Persia, dan Yunanti. Tim Dahdar telah menemukan 20 artefak penting dari era Romawi, Bizantium, dan Islam.

"Kita tidak hanya berbicara tentang bangunan tua, tetapi kita berurusan dengan bangunan-bangunan yang berasal dari era yang berbeda," ujarnya.

Direktur Pusat Pelestarian Warisan Budaya, Issam Juha, yang membantu mengkoordinasikan restorasi mengatakan kendala utamanya adalah pengadaan material untuk restorasi di Gaza.

"Tidak ada lagi material, dan kami hanya mengelola puing-puing, mengumpulkan batu, memilah batu-batu ini, dan hanya melakukan intervensi kecil untuk konsolidasi," kata Juha.

Istana Pasha adalah warisan budaya yang dibangun era Dinasti Mamluk dan Ottoman. Istana ini pernah digunakan Napoleon Bonaparte menginap saat di Gaza. Menurut informasi dalam laman Gigaza, istana ini adalah satu-satunya istana yang tersisa di Kota Gaza dan memiliki nilai arsitektur siginifikan, mencerminkan karakteristik arsitektur Islam.

Museum Istana Pasha menyimpan artefak, termasuk tembikar, kaca, kolom Korintus, ornamen wanita, dan masih banyak lagi. Artefak-artefak ini berasal dari berbagai periode, seperti Yunani, Romawi, Bizantium, dan Islam termasuk Dinasti Ayyubiyah, Umayyah, Mamluk, dan Ottoman.

Tak hanya Museum Istana Pasha, perang di Gaza juga menghancurkan situs-situs penting lainnya. Masjid Omari, tempat ibadah tertua dan terbesar di Gaza, hancur. Israel juga menghancurkan masjid kuno yang berasal dari abad ke-13. Kantor berita WAFA melaporkan, pesawat tempur Israel menjatuhkan bom di Masjid Othman bin Qashqar pada Kamis, 7 Desember 2023.




(kri/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads