Bacaan Surat Al-Kautsar: Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Surat Al-Kautsar: Arab, Latin, dan Artinya

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 13 Des 2024 17:04 WIB
Ilustrasi Anak Cerebral Palsy Menghafal Al-Quran
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Foto: iStock)
Jakarta -

Surat Al-Kautsar merupakan surat terpendek yang hanya terdiri dari tiga ayat, selain surat Al-Ashr dan An-Nashr. Surat ini secara tegas menginstruksikan Rasulullah untuk senantiasa bersyukur atas segala karunia Allah.

Surat Al-Kautsar menempati urutan ke-108 dalam susunan Al-Qur'an dan dikategorikan sebagai surat Makkiyah. Mengutip buku Motivasi Pembelajaran pada Surat Al-Kautsar karya Sumarta, S.Pd.I, M.Si, kata KauαΉ‘ar berasal dari akar kata Semitik Ωƒ - Ψ« - Ψ± (k-αΉ‘-r), yang berarti "bertambah, melimpah ruah, terjadi terus-menerus."

Kata 'Kautsar' yang berakar dari kata kerja yang berarti 'melimpah' digunakan untuk merujuk pada nikmat Allah yang berlimpah. Kata ini hanya ditemukan satu kali dalam seluruh ayat Al-Qur'an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surat Al-Kautsar: Arab, Latin dan Terjemahan

Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘Ψ’ Ψ§ΩŽΨΉΩ’Ψ·ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω°ΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩƒΩŽΩˆΩ’Ψ«ΩŽΨ±ΩŽΫ— - Ω‘

Latin: Innaa a'thoinaa kal kautsar
Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

ADVERTISEMENT

ΩΩŽΨ΅ΩŽΩ„ΩΩ‘ Ω„ΩΨ±ΩŽΨ¨ΩΩ‘ΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω†Ω’Ψ­ΩŽΨ±Ω’Ϋ— - Ω’

Latin: Fasholli lirobbika wanhar.
Arti: Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

Ψ§ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ΄ΩŽΨ§Ω†ΩΨ¦ΩŽΩƒΩŽ Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΨ¨Ω’Ψͺَرُ ΰ£– - Ω£

Latin: Inna syaani-aka huwal abtar
Arti: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Tafsir Surat Al-Kautsar

Hamka dalam Tafsir al-Azhar Jilid 9: Diperkaya dengan Pendekatan Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, Sastra, dan Psikologi, mengatakan, sejak ayat pertama surat Al-Kautsar dijelaskan, Allah SWT telah memberikan banyak nikmat kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui perawi Annas bin Malik, Al-Kautsar digambarkan sebagai sebuah telaga yang terletak sebelum pintu surga. Kelak pada hari Akhir nanti, Nabi Muhammad SAW akan minum bersama umatnya di telaga ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Surga.

Selain itu, dalam buku Anwarul Qur'an Tafsir, Terjemah, Inggris, Arab, Latin: 108 Al-Kautsar: Kebaikan Yang Berlimpah-Limpah karya Dr. Basharat Ahmad, dikatakan surat Al-Kautsar mengandung kebaikan dan juga nikmat berlimpah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.

Nikmat yang dimaksud dalam ayat ini memiliki cakupan yang luas, termasuk syafaat atau pertolongan yang akan diberikan kepada umat Nabi Muhammad. Pertolongan ini bertujuan untuk melindungi dan memberikan keselamatan kepada umat beliau di akhirat.

Selanjutnya, di ayat kedua, kita diperintahkan untuk melaksanakan sholat dan juga qurban sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Tentu saja nikmat yang datang kepada kita dalam berbagai wujud dan jumlah yang tak terhingga.

Dalam buku Unboxing Surat Cinta-Nya: Al Kautsar karya Yovie Kyu, tafsir terhadap ayat terakhir surat ini memberikan pemahaman bahwa orang-orang yang mengingkari Rasulullah SAW adalah mereka yang dikategorikan sebagai 'abtar', yakni individu yang rendah derajat, hina, dan kotor.

Faidah dan Pelajaran dari Surat Al-Kautsar

Mengutip dari buku Tafsir Ayat-Ayat Pilihan Jilid 1 karya Wafi Marzuqi Amar, berikut ini adalah faidah dan pelajaran yang dapat umat Islam petik dari surat Al-Kautsar:

  • Allah telah memberikan kepada Nabi Muhammad keutamaan yang sangat banyak dan kebaikan yang memuncak, hingga tiada tara. Di antaranya telaga Kautsar di surga.
  • Allah memerintah Nabi Muhammad dan seluruh umatnya agar mengerjakan sholat secara rutin, baik sholat fardhu maupun nafilah, secara ikhlas hanya untuk mencari wajah Allah. Kemudian, Allah juga menyuruh Nabi Muhammad beserta umatnya menyembelih binatang hanya untuk-Nya. Semua ibadah itu diperuntukkan kepada Allah semata, dan tidak boleh disebutkan oleh sesuatu apa pun.
  • Sesungguhnya orang-orang yang membenci Nabi Muhammad dan ajaran yang beliau bawa, merekalah yang terputus dari kebaikan dunia dan akhirat. Setelah mati mereka tiada akan dikenang sedikit pun.
  • Disyariatkan mendoakan kebinasaan dan keburukan untuk orang zhalim, selain kewajiban menolong orang yang terzhalimi. Sebab, ketika orang-orang musyrik berbuat zhalim kepada Nabi Muhammad, Allah langsung menurunkan surat ini sebagai bantahan atas mereka.

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads