Surat Al-Mutaffifin adalah surat ke-83 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 36 ayat. Surat ini tergolong surat Makkiyyah.
Surat Al-Mutaffifin memiliki arti "orang-orang yang curang", yang diambil dari ayat pertama surat ini.
Surat Al-Mutaffifin berisi tentang ancaman Allah SWT terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran, dan takaran. Dalam kitab Asbabun Nuzulnya yang diterjemahkan oleh Andi Muhammad Syahril, Imam Suyuthi mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Ibnu Majah dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas, ia mengatakan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tatkala Nabi sampai ke Madinah, maka penduduk tersebut sebelumnya adalah orang-orang yang suka mengurangi timbangan. Maka Allah SWT menurunkan surat Al-Mutaffifin ayat 1, 'Kecelakaan besarlah bagi orang- orang yang curang.' Setelah turunnya ayat tersebut, mereka menimbang dengan adil dan baik."
Baca juga: 5 Nama Dosa yang Tercantum dalam Al-Qur'an |
Menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya terjemahan M. Abdul Ghoffar, yang dimaksud dengan "at-tathfiif" dari kata "mutaffifin" di sini adalah kecurangan dalam timbangan dan takaran, baik dengan menambah timbangan ketika menerima dari orang lain, atau mengurangi timbangan ketika memberikan kepada mereka.
Oleh karena itu, Allah SWT menggambarkan orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut dalam surat Al-Mutaffifin sebagai orang-orang yang dijanjikan kerugian dan kebinasaan, atau al-wail (kecelakaan besar). Mereka adalah orang-orang yang ketika menerima takaran dari orang lain, berusaha mengambil hak mereka secara penuh bahkan dengan berlebih. Berikut bacaan lengkap surat Al-Mutaffifin.
Bacaan Surat Al-Mutaffifin: Arab, Latin, dan Terjemahan
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ
1. Wailul lil-muṭaffifīn
Artinya: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
2. Allażīna iżaktālụ 'alan-nāsi yastaufụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
3. Wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn
Artinya: Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ
4. Alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab'ụṡụn
Artinya: Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
5. Liyaumin 'aẓīm
Artinya: Pada suatu hari yang besar,
يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
6. Yauma yaqụmun-nāsu lirabbil-'ālamīn
Artinya: (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ
7. Kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn
Artinya: Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ
8. Wa mā adrāka mā sijjīn
Artinya: Tahukah kamu apakah sijjin itu?
كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ
9. Kitābum marqụm
Artinya: (Ialah) kitab yang bertulis.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
10. Wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn
Artinya: Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ
11. Allażīna yukażżibụna biyaumid-dīn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ
12. Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm
Artinya: Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ
13. Iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn
Artinya: Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
14. Kallā bal rāna 'alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn
Artinya: Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
15. Kallā innahum 'ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn
Artinya: Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ
16. Summa innahum laṣālul-jaḥīm
Artinya: Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ
17. Summa yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn
Artinya: Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".
كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ
18. Kallā inna kitābal-abrāri lafī 'illiyyīn
Artinya: Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ
19. Wa mā adrāka mā 'illiyyụn
Artinya: Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?
كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ
20. Kitābum marqụm
Artinya: (Yaitu) kitab yang bertulis,
يَشْهَدُهُ ٱلْمُقَرَّبُونَ
21. Yasy-haduhul-muqarrabụn
Artinya: Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ
22. Innal-abrāra lafī na'īm
Artinya: Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),
عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ
23. 'alal-arā`iki yanẓurụn
Artinya: Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ
24. Ta'rifu fī wujụhihim naḍratan na'īm
Artinya: Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ
25. Yusqauna mir raḥīqim makhtụm
Artinya: Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌ ۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ
26. Khitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụn
Artinya: Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسْنِيمٍ
27. Wa mizājuhụ min tasnīm
Artinya: Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا ٱلْمُقَرَّبُونَ
28. 'ainay yasyrabu bihal-muqarrabụn
Artinya: (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ
29. Innallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
30. Wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn
Artinya: Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ
31. Wa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīn
Artinya: Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ
32. Wa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụn
Artinya: Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",
وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَٰفِظِينَ
33. Wa mā ursilụ 'alaihim ḥāfiẓīn
Artinya: Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.
فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
34. Fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn
Artinya: Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ
35. 'alal-arā`iki yanẓurụn
Artinya: Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
هَلْ ثُوِّبَ ٱلْكُفَّارُ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ
36. Hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf'alụn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!