Warga Libya berkumpul di sekitar toko roti darurat di Benghazi, menunggu untuk membeli roti Tannour yang terkenal di negara itu, sebuah tradisi selama bulan puasa Ramadan.
Pembuat roti Libya, Awad al-Hadiri, mengatakan dia bekerja lebih lama selama bulan suci untuk melayani lebih banyak pelanggan yang memakannya saat berbuka puasa.
"Tempat ini ramai seperti yang Anda lihat. Semua orang membutuhkannya. Kami tidak ingin mengecewakan orang-orang (yang membutuhkan roti) di bulan Ramadan," katanya, sambil memanggang roti.
Tannour adalah jenis roti pipih yang biasa dikonsumsi oleh warga Libya, terutama di bulan Ramadan, dan terkadang terbuat dari tepung gandum utuh, yang menjadikannya pilihan yang sehat bagi warga Libya yang berpuasa.
Sebelumnya, penduduk desa biasa memanggang roti menggunakan oven tradisional, yang juga menghemat energi di saat krisis.
Roti-roti tersebut ditempelkan di sisi oven tradisional yang berbahan bakar batu bara. Satu roti Tannour dijual seharga lima dinar Libya ($1,04).
Warga Libya setia menanti menunggu Tannour yang dipesannya selesai dimasak.