5 Fakta Unik Payung Masjid Nabawi, Jumlah hingga Jadwal Buka Tutupnya

Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Terletak di Kota Madinah, masjid ini sekaligus menjadi yang terbesar kedua di dunia. Di pelatarannya terdapat 250 payung raksasa yang bisa dibuka tutup sesuai kondisi cuaca.

Puluhan payung raksasa ini mulai ditempatkan di pelataran Masjid Nabawi pada 2010. Nama proyeknya adalah Medina Haram. Proyek ini melibatkan berbagai pihak termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo. Foto: Getty Images
Materialnya didesain khusus untuk menangkal sinar matahari. Hal ini untuk menghindari para jemaah dari teriknya matahari Arab Saudi, yang tak jarang mencapai 45 derajat Celsius. Proses membuka dan menutupnya puluhan payung ini memakan waktu sekitar 3 menit. Foto: Getty Images
Setiap payung memiliki tinggi hampir 20 meter. Biasanya dalam kondisi udara yang bersahabat, payung raksasa ini akan terbuka dari pukul 7 pagi sampai pukul 5 sore. Sayangnya saat ini agak sulit untuk melihat proses buka tutupnya, hanya beberapa payung yang tertutup. Selain di bagian luar masjid ada beberapa payung yang dipasang di bagian dalam masjid.

Puluhan payung raksasa ini sangat membantu para jamaah yang kehabisan tempat di dalam Masjid Nabawi. Namun di waktu Subuh dan Maghrib, banyak jamaah yang lebih memilih salat di pelataran sambil menikmati proses menutupnya payung raksasa. Foto: Getty Images
Bagian pinggir payung yang mirip seperti pita berwarna biru itu terbuat dari material khusus yang dapat membuat suhu di bawahnya otomatis turun 8 derajat Celsius. Tak heran banyak jamaah yang duduk di bawah payung-payung ini, berlindung dari teriknya matahari Arab Saudi. Foto: Getty Images
Keindahan payung-payung raksasa di Masjid Nabawi menginspirasi banyak masjid di Indonesia. Seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Muammar Qaddafy Sentul, Masjid Raya Baiturrahman Aceh hingga Masjid Ar-Rahman Blitar. Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom
Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Terletak di Kota Madinah, masjid ini sekaligus menjadi yang terbesar kedua di dunia. Di pelatarannya terdapat 250 payung raksasa yang bisa dibuka tutup sesuai kondisi cuaca.Puluhan payung raksasa ini mulai ditempatkan di pelataran Masjid Nabawi pada 2010. Nama proyeknya adalah Medina Haram. Proyek ini melibatkan berbagai pihak termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo. Foto: Getty Images
Materialnya didesain khusus untuk menangkal sinar matahari. Hal ini untuk menghindari para jemaah dari teriknya matahari Arab Saudi, yang tak jarang mencapai 45 derajat Celsius. Proses membuka dan menutupnya puluhan payung ini memakan waktu sekitar 3 menit. Foto: Getty Images
Setiap payung memiliki tinggi hampir 20 meter. Biasanya dalam kondisi udara yang bersahabat, payung raksasa ini akan terbuka dari pukul 7 pagi sampai pukul 5 sore. Sayangnya saat ini agak sulit untuk melihat proses buka tutupnya, hanya beberapa payung yang tertutup. Selain di bagian luar masjid ada beberapa payung yang dipasang di bagian dalam masjid.Puluhan payung raksasa ini sangat membantu para jamaah yang kehabisan tempat di dalam Masjid Nabawi. Namun di waktu Subuh dan Maghrib, banyak jamaah yang lebih memilih salat di pelataran sambil menikmati proses menutupnya payung raksasa. Foto: Getty Images
Bagian pinggir payung yang mirip seperti pita berwarna biru itu terbuat dari material khusus yang dapat membuat suhu di bawahnya otomatis turun 8 derajat Celsius. Tak heran banyak jamaah yang duduk di bawah payung-payung ini, berlindung dari teriknya matahari Arab Saudi. Foto: Getty Images
Keindahan payung-payung raksasa di Masjid Nabawi menginspirasi banyak masjid di Indonesia. Seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Muammar Qaddafy Sentul, Masjid Raya Baiturrahman Aceh hingga Masjid Ar-Rahman Blitar. Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom