Terapung di Tepi Laut Merah, Begini Megahnya Masjid Ar-Rahmah Jeddah

Ini dia penampakan Masjid Ar-Rahmah Jeddah yang terapung di Tepi laut Merah.
Merujuk dari buku Menunggu Suara Azan Dari Langit Budapest, Catatan Sang Musafir: Aceh Sampai Eropah karya Usamah El-Madny, masjid yang terletak di tepi Laut Merah ini sebenarnya tidak menyimpan nilai historis apa pun dalam sejarah Islam dan juga tidak terkait dengan ritual ibadah haji dan umrah.
Semula, masjid ini bernama Masjid Fatimah hingga akhirnya dari mulut ke mulut para peziarah menyebut masjid ini sebagai Masjid Fatimah Az-Zahra. Guna menghindari adanya kesalahpahaman para jemaah dan khawatir jika dikaitkan dengan Fatimah Az-Zahra putri baginda Nabi Muhammad SAW maka Pemerintah Arab Saudi kemudian mengubah nama masjid ini menjadi Masjid Ar-Rahmah.
Melansir Arab News, Masjid Ar-Rahmah dibangun pada tahun 1985. Area masjid ini seluas 2.400 meter persegi dan siap menampung para jemaah haji dan umrah di dari seluruh dunia yang mengunjunginya.
Masjid Ar-Rahmah memiliki 52 kubah luar, selain kubah utama--yang terbesar--dengan 8 pilar penyangga. Terdapat 23 payung luar, manik-manik di bagian luar dan dalamnya bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an. Sebanyak 56 jendela didesain dengan corak Islam.
Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara gaya modern dan kuno serta seni Islam yang dibangun dengan teknologi canggih dan sistem suara serta pencahayaan yang mumpuni.
Ini dia penampakan Masjid Ar-Rahmah Jeddah yang terapung di Tepi laut Merah.
Merujuk dari buku Menunggu Suara Azan Dari Langit Budapest, Catatan Sang Musafir: Aceh Sampai Eropah karya Usamah El-Madny, masjid yang terletak di tepi Laut Merah ini sebenarnya tidak menyimpan nilai historis apa pun dalam sejarah Islam dan juga tidak terkait dengan ritual ibadah haji dan umrah.
Semula, masjid ini bernama Masjid Fatimah hingga akhirnya dari mulut ke mulut para peziarah menyebut masjid ini sebagai Masjid Fatimah Az-Zahra. Guna menghindari adanya kesalahpahaman para jemaah dan khawatir jika dikaitkan dengan Fatimah Az-Zahra putri baginda Nabi Muhammad SAW maka Pemerintah Arab Saudi kemudian mengubah nama masjid ini menjadi Masjid Ar-Rahmah.
Melansir Arab News, Masjid Ar-Rahmah dibangun pada tahun 1985. Area masjid ini seluas 2.400 meter persegi dan siap menampung para jemaah haji dan umrah di dari seluruh dunia yang mengunjunginya.
Masjid Ar-Rahmah memiliki 52 kubah luar, selain kubah utama--yang terbesar--dengan 8 pilar penyangga. Terdapat 23 payung luar, manik-manik di bagian luar dan dalamnya bertuliskan ayat-ayat Al-Quran. Sebanyak 56 jendela didesain dengan corak Islam.
Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara gaya modern dan kuno serta seni Islam yang dibangun dengan teknologi canggih dan sistem suara serta pencahayaan yang mumpuni.