Saat Rumah Sakit di Gaza Tak Bisa Lagi Jadi Tempat Berlindung

Israel kembali meluncurkan serangannya ke sebuah rumah sakit di wilayah Gaza. Kali ini, target mereka adalah Rumah Sakit Martir Al-Aqsa. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Mengutip Al Jazeera, sebuah rumah di dekat RS Martir Al-Aqsa telah dibom oleh Israel. Mereka mulai meneror wilayah tersebut dengan membunuh warga setempat. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Tentara Israel juga meluncurkan sebuah drone untuk menggempur warga Palestina yang mengungsi di sekitar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa. drone tersebut menembaki siapa saja yang bergerak di luar gedung. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Para pasien, dokter, dan orang-orang yang terlantar di RS Martir Al-Aqsa mulai berhamburan. Mereka khawatir bisa selamat jika terus bertahan di sana. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Puluhan ribu keluarga yang mengungsi membongkar tenda mereka. Tempat tidur, pakaian, tikar, dan ransel anak-anak ditumpuk menjadi satu dan barang masing-masing keluarga disimpan bersama. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Beberapa diantara warga ada yang berjuang untuk menemukan van, mobil, bahkan gerobak keledai untuk membawa barang-barang penting mereka. Kemudian pindah lebih jauh ke Selatan Gaza untuk mencari keamanan yang sulit ditemui. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Melarikan diri dari rumah sakit sepertinya satu-satu cara agar tetap hidup. Pasalnya, tentara dan Tank Israel juga telah mencapai pintu masuk kamp pengungsi Maghazi. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Namun beberapa orang tidak bisa bergerak terlalu jauh dari rumah sakit. Ada pasien yang bergantung dengan alat medis seperti oksigen untuk bernapas. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Beberapa dokter dan perawat memilih untuk tetap tinggal di rumah sakit. Mereka akan menangani para pasien yang membutuhkan pertolongan medis. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Beberapa dokter dan perawat memilih untuk tetap tinggal di rumah sakit. Mereka akan menangani para pasien yang membutuhkan pertolongan medis. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Israel kembali meluncurkan serangannya ke sebuah rumah sakit di wilayah Gaza. Kali ini, target mereka adalah Rumah Sakit Martir Al-Aqsa. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Mengutip Al Jazeera, sebuah rumah di dekat RS Martir Al-Aqsa telah dibom oleh Israel. Mereka mulai meneror wilayah tersebut dengan membunuh warga setempat. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Tentara Israel juga meluncurkan sebuah drone untuk menggempur warga Palestina yang mengungsi di sekitar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa. drone tersebut menembaki siapa saja yang bergerak di luar gedung. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Para pasien, dokter, dan orang-orang yang terlantar di RS Martir Al-Aqsa mulai berhamburan. Mereka khawatir bisa selamat jika terus bertahan di sana. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Puluhan ribu keluarga yang mengungsi membongkar tenda mereka. Tempat tidur, pakaian, tikar, dan ransel anak-anak ditumpuk menjadi satu dan barang masing-masing keluarga disimpan bersama. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Beberapa diantara warga ada yang berjuang untuk menemukan van, mobil, bahkan gerobak keledai untuk membawa barang-barang penting mereka. Kemudian pindah lebih jauh ke Selatan Gaza untuk mencari keamanan yang sulit ditemui. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Melarikan diri dari rumah sakit sepertinya satu-satu cara agar tetap hidup. Pasalnya, tentara dan Tank Israel juga telah mencapai pintu masuk kamp pengungsi Maghazi. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Namun beberapa orang tidak bisa bergerak terlalu jauh dari rumah sakit. Ada pasien yang bergantung dengan alat medis seperti oksigen untuk bernapas. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Beberapa dokter dan perawat memilih untuk tetap tinggal di rumah sakit. Mereka akan menangani para pasien yang membutuhkan pertolongan medis. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)
Beberapa dokter dan perawat memilih untuk tetap tinggal di rumah sakit. Mereka akan menangani para pasien yang membutuhkan pertolongan medis. (Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera)