Serangan udara Israel menyasar pemukiman di kawasan Jalan Jalaa, Kota Gaza. Menurut Al Jazeera (27/10) ada sekitar 30 rudal Israel yang dihempaskan ke pemukiman Yarmouk Square. Rudal ini menghancurkan sekitar delapan bangunan apartemen yang berpenghuni. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Debu dan awan hitam membumbung tinggi pada Rabu sore waktu setempat. Warga yang berada di sekitar lokasi langsung bergegas menolong dan menyelamatkan para korban. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Di antara para korban, terdapat anak-anak yang tak berdosa. Dua anak laki-laki yang ditolong menggunakan tandu ini berteriak: “Terima kasih! Kami mencintai kamu!" Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Iyad al-Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza menjelaskan Tim Kesehatan telah melakukan evakuasi terhadap 120 warga Palestina yang meninggal dunia dan sekitar 260 orang terluka. “Masih ada 300 orang hilang di bawah reruntuhan,” ujar Iyad al-Buzum. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Hingga saat ini dikabarkan jumlah orang yang terjebak di bawah reruntuhan sejak pemboman Israel di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober menjadi 1.950 orang, termasuk 900 di antaranya anak-anak. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Dari data terakhir, ada lebih dari 7.028 warga Palestina telah terbunuh selama 20 hari, termasuk 2.913 anak-anak dan 1.709 wanita. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Tim penyelamat mengalami kesulitan melakukan evakuasi karena minimnya alat berat dan kekurangan bahan bakar. Sekitar 45 persen unit perumahan di Jalur Gaza, atau sebanyak 200.000 unit, telah hancur atau rusak parah. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Salama Marouf, kepala kantor media pemerintah di Gaza, mengatakan bahwa Israel menggunakan amunisi yang menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur. Terdapat juga indikasi bahwa Israel menggunakan bahan peledak yang dilarang secara internasional. Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera