7 Fakta Masjid Usia 700 Tahun di Ghana: Makkah-nya Afrika Barat

Inilah Masjid Larabanga yang merupakan masjid bersejarah di Ghana, Afrika Barat dan telah berdiri sejak 1421 atau abad ke-17 menurut sejumlah pendapat. Sebab itu pula, menurut situs Architects Registration Council Of Ghana, masjid ini dijuluki Makkah-nya Afrika Barat.

Menginjak usianya yang mencapai 700 tahun membuat Masjid Larabanga masuk dalam daftar 100 Situs Paling Terancam di dunia versi The World Monuments Fund (WMF). Termasuk sudah mengalami renovasi berkali-kali untuk merawat kekokohan bangunan.

Masjid yang terletak di Desa Larabanga, Ghana ini mengusung gaya masjid kuno ala Sudanic-Sahelian dan gaya Djenne yang mungkin asing bagi masyarakat Indonesia. Bangunannya pun terbuat dari lumpur dan alang-alang.

Gaya yang mencolok dari masjid ini adalah menara tinggi berbentuk dua piramida dengan sejumlah penopang yang berbentuk tidak beraturan. Gaya inilah yang disebut dengan gaya Sudan. Satu untuk mihrab yang menghadap ke arah Makkah membentuk fasad di timur dan satu lagi sebagai menara di sudut timur laut.

Sementara, mengutip situs Ghana Museums, gaya Djenne ditandai dengan tampilan bangunan persegi panjang tanpa penopang. Atapnya berbentuk datar yang dikelilingi oleh tembok pembatas. Biasanya memiliki satu menara di salah satu ujung bangunan persegi panjang tersebut.

Selain difungsikan sebagai tempat salat Jumat, masjid ini juga dijadikan sebagai tempat ziarah para muslim di Ghana. Pada hari-hari tertentu, sejumlah jemaah akan berkumpul di masjid untuk sekadar mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari imam masjid.

Usut punya usut, melansir About Islam, pendiri masjid yang disebut bernama Ibrahim Ayuba al-Ansari dimakamkan di pohon di sekitar rumah ibadah itu tumbuh. Masyarakat setempat berpendapat, Ibrahim berasal dari Banu al-Najjar atau suku yang sama dengan ibu dari Nabi Muhammad SAW.

Inilah Masjid Larabanga yang merupakan masjid bersejarah di Ghana, Afrika Barat dan telah berdiri sejak 1421 atau abad ke-17 menurut sejumlah pendapat. Sebab itu pula, menurut situs Architects Registration Council Of Ghana, masjid ini dijuluki Makkah-nya Afrika Barat.
Menginjak usianya yang mencapai 700 tahun membuat Masjid Larabanga masuk dalam daftar 100 Situs Paling Terancam di dunia versi The World Monuments Fund (WMF). Termasuk sudah mengalami renovasi berkali-kali untuk merawat kekokohan bangunan.
Masjid yang terletak di Desa Larabanga, Ghana ini mengusung gaya masjid kuno ala Sudanic-Sahelian dan gaya Djenne yang mungkin asing bagi masyarakat Indonesia. Bangunannya pun terbuat dari lumpur dan alang-alang.
Gaya yang mencolok dari masjid ini adalah menara tinggi berbentuk dua piramida dengan sejumlah penopang yang berbentuk tidak beraturan. Gaya inilah yang disebut dengan gaya Sudan. Satu untuk mihrab yang menghadap ke arah Makkah membentuk fasad di timur dan satu lagi sebagai menara di sudut timur laut.
Sementara, mengutip situs Ghana Museums, gaya Djenne ditandai dengan tampilan bangunan persegi panjang tanpa penopang. Atapnya berbentuk datar yang dikelilingi oleh tembok pembatas. Biasanya memiliki satu menara di salah satu ujung bangunan persegi panjang tersebut.
Selain difungsikan sebagai tempat salat Jumat, masjid ini juga dijadikan sebagai tempat ziarah para muslim di Ghana. Pada hari-hari tertentu, sejumlah jemaah akan berkumpul di masjid untuk sekadar mendengarkan bacaan Al-Quran dari imam masjid.
Usut punya usut, melansir About Islam, pendiri masjid yang disebut bernama Ibrahim Ayuba al-Ansari dimakamkan di pohon di sekitar rumah ibadah itu tumbuh. Masyarakat setempat berpendapat, Ibrahim berasal dari Banu al-Najjar atau suku yang sama dengan ibu dari Nabi Muhammad SAW.