Gubernur DKI Pramono Anung menyampaikan pihaknya memberikan kebebasan pembelajaran kepada SMAN 72 Jakarta. Sebelumnya, Pramono memberikan izin agar SMAN 72 Jakarta melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring untuk sementara waktu.
Kendati demikian, sebagian siswa ingin belajar secara luring (luar jaringan) di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah memberikan kebebasan kepada Kepala Dinas Pendidikan karena kemarin memang saya minta untuk daring dan ternyata memang sebagian murid itu malah ingin tetap secara langsung di sekolah," kata Pramono dalam Antara, Selasa (12/11/2025).
Saat ini, pihak kepolisian sudah mendapatkan seluruh data yang diperlukan mengenai kejadian ledakan tersebut. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar secara langsung sudah dapat kembali dilakukan.
"Sekarang ini proses belajar-mengajarnya apabila dilakukan secara langsung, sebenarnya sudah bisa. Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada sekolah," ujar Pramono.
Staf khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Chico Hakim juga telah menyampaikan hal senada. Chico menyebut,SMAN 72 akan menjalani pembelajaran daring hingga kondisi sekolah dinyatakan aman dan dapat digunakan kembali.
"Hingga Minggu (9/11) lokasi SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian," kata Chico.
Respon Kemendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan psikososial bagi siswa, guru, serta warga sekolah.
"Tentunya,Kemendikdasmen akan bergerak cepat mulai hari Senin akan memberikan layanan psikososial kepada para murid yang menjadi korban, guru, dan semua warga sekolah,"ungkapnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (11/10/2025).
Saat memberikan pesan kepada siwa, Mu'ti meminta mereka tetap semangat menjalani masa pemulihan. Mu'ti mengajak para korban untuk tetap melanjutkan belajar dan tidak takut kembali menjalankan kegiatan.
Sementara, Mu'ti menyebut siswa yang menjadi terduga pelaku peledakan telah dipindahkan ke RS Polri, Kramat Jati. Sebelumnya, ia dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta.
"Terduga pelaku sudah tidak di sini. Jadi, sudah dipindahkan di Rumah Sakit Polri sehingga kami harus koordinasi dengan Kapolri untuk bertemu," katanya dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).
Menurut Mu'ti, pemulihan mental terhadap terduga pelaku akan sepenuhnya dilakukan oleh RS Polri. Sementara Kemendikdasmen akan fokus terhadap pemulihan mental korban.
"Sekarang otoritas terhadap terduga pelaku ini ada di kepolisian dan kami sekarang fokus pemulihan mental korban," katanya.
(nir/nah)











































