Ruang kecil ini dikelola oleh Adnan Jafar Ghani (68), seorang warga setempat yang mendedikasikan hidupnya untuk menghidupkan semangat membaca di tengah masyarakat, Sabtu (13/12/2025). REUTERS/Ahmed Saad
Sejumlah pengunjung tampak duduk membaca dengan tenang di dalam ruang sempit tersebut. Ruang bawah tanah yang dipenuhi rak-rak buku itu menjadi tempat Ghani menjual sekaligus membagikan buku secara gratis kepada pengunjung yang tidak mampu membelinya. REUTERS/Ahmed Saad
Beragam judul buku tersusun rapi, mulai dari sastra, sejarah, hingga pengetahuan umum, yang dapat dibaca atau dibawa pulang oleh siapa saja. Suasana sederhana dan hening menghadirkan pengalaman membaca yang berbeda, jauh dari kebisingan kota. REUTERS/Ahmed Saad
Keberadaan ruang buku bawah tanah ini menjadi bukti bahwa semangat literasi dapat tumbuh dari ruang-ruang sederhana. Bagi sebagian warga, ruang ini bukan sekadar tempat membeli buku, tetapi juga ruang bertukar pikiran dan menumbuhkan kecintaan terhadap literasi. REUTERS/Ahmed Saad
Ghani menuturkan, inisiatif membuka ruang bawah tanah buku ini berangkat dari kepeduliannya terhadap menurunnya minat baca di kalangan masyarakat. Dengan menyediakan buku murah bahkan gratis, ia berharap semakin banyak orang, terutama generasi muda, dapat mengakses bacaan yang berkualitas. REUTERS/Ahmed Saad