Semangat Siswa SLBN 09 Sunter Warnai Peringatan Hari Disabilitas Internasional

Sejumlah siswa siswi mengikuti kegiatan belajar di SLBN 09, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (3/12/2025).

Kegiatan belajar di SLBN 09 Sunter, Jakarta Utara, pada hari ini berlangsung lebih hangat dari biasanya. Sejak pagi, suasana sekolah tampak ramai oleh aktivitas siswa yang datang bersama orang tua dan guru pendamping.

Mereka mengikuti proses belajar dengan penuh semangat, bertepatan dengan momentum Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.

Di sekolah luar biasa ini, kegiatan belajar bukan sekadar membaca, menulis, atau berhitung, tetapi juga latihan sensorik, motorik, komunikasi, dan interaksi sosial yang dirancang khusus sesuai kebutuhan masing-masing siswa.

Momentum Hari Disabilitas Internasional membuat kegiatan hari ini memiliki makna khusus. Para guru memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk menanamkan rasa percaya diri kepada para siswa. Mereka diajak memahami bahwa keberadaan mereka sama berharganya dengan anak lain, dan bahwa tidak ada keterbatasan yang dapat menghalangi mereka untuk belajar, bermimpi, dan tumbuh. Beberapa guru juga mengadakan sesi singkat mengenai penghargaan terhadap keberagaman, mengajarkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang unik.

Di lapangan sekolah, sejumlah siswa diajak guru melakukan aktivitas luar ruang sebagai bagian dari terapi fisik. Mereka berjalan mengikuti jalur rintangan sederhana, melempar bola, atau sekadar berlatih keseimbangan. Aktivitas seperti ini menjadi rutinitas penting untuk membantu perkembangan motorik halus maupun kasar.

Tidak sedikit orang tua yang ikut menyaksikan, tersenyum bangga melihat perkembangan anak-anak mereka, sekecil apa pun itu. Kolaborasi antara guru, terapis, dan keluarga menjadi kunci utama terciptanya lingkungan belajar yang suportif.

Sejumlah siswa siswi mengikuti kegiatan belajar di SLBN 09, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (3/12/2025).
Kegiatan belajar di SLBN 09 Sunter, Jakarta Utara, pada hari ini berlangsung lebih hangat dari biasanya. Sejak pagi, suasana sekolah tampak ramai oleh aktivitas siswa yang datang bersama orang tua dan guru pendamping.
Mereka mengikuti proses belajar dengan penuh semangat, bertepatan dengan momentum Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.
Di sekolah luar biasa ini, kegiatan belajar bukan sekadar membaca, menulis, atau berhitung, tetapi juga latihan sensorik, motorik, komunikasi, dan interaksi sosial yang dirancang khusus sesuai kebutuhan masing-masing siswa.
Momentum Hari Disabilitas Internasional membuat kegiatan hari ini memiliki makna khusus. Para guru memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk menanamkan rasa percaya diri kepada para siswa. Mereka diajak memahami bahwa keberadaan mereka sama berharganya dengan anak lain, dan bahwa tidak ada keterbatasan yang dapat menghalangi mereka untuk belajar, bermimpi, dan tumbuh. Beberapa guru juga mengadakan sesi singkat mengenai penghargaan terhadap keberagaman, mengajarkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang unik.
Di lapangan sekolah, sejumlah siswa diajak guru melakukan aktivitas luar ruang sebagai bagian dari terapi fisik. Mereka berjalan mengikuti jalur rintangan sederhana, melempar bola, atau sekadar berlatih keseimbangan. Aktivitas seperti ini menjadi rutinitas penting untuk membantu perkembangan motorik halus maupun kasar.
Tidak sedikit orang tua yang ikut menyaksikan, tersenyum bangga melihat perkembangan anak-anak mereka, sekecil apa pun itu. Kolaborasi antara guru, terapis, dan keluarga menjadi kunci utama terciptanya lingkungan belajar yang suportif.