Potret Eka dan Penelitiannya, Dosen UGM Penyandang World's Top 2% Scientist

Salah satu dosen Fakultas Farmasi UGM, apt Eka Noviana, Ph D masuk dalam top 2% scientist versi Stanford University yang dirilis bersama Elsevier. Eka merupakan dosen farmasi yang menciptakan alat diagnostik berbasis kertas yang terjangkau baik dari segi biaya maupun akses. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Eka mengaku kaget karena berhasil masuk dalam top 2% scientist. Konsentrasi penelitian Eka merupakan aplikasi analitik, misalnya mendeteksi bahan berbahaya dalam makanan. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Di laboratoriumnya ini, Eka memperlihatkan misalnya bagaimana mendeteksi bahan berbahaya dalam bakso. Ia sengaja menciptakan alat yang terjangkau dalam segi biaya, tidak perlu menggunakan laboratorium, dan mudah digunakan bagi awam. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Alat yang diciptakan oleh Eka ini disebut sebagai paper-based analytical device. Ia menyebut, kelebihan alat ini adalah tak perlu material dalam jumlah banyak untuk dites, cukup satu tetes atau beberapa mikroliter. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Saat ini Eka dan tim tengah dalam tahap optimasi alat. Ia berharap setelah prototipe selesai, maka inovasinya dapat dipatenkan, kemudian menggandeng mitra untuk kemudian bisa dipakai langsung di lapangan. Foto: Novia Aisyah/detikcom