330 Ribu Sekolah Akan Dibekali Layar Digital Pintar Tahun Ini

Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan papan interaktif atau layar digital pintar (Interactive Flat Panel) di SDN Cimahi Mandiri 1, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (22/9/2025). Program ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas pembelajaran, tetapi juga mendorong pemerataan akses pendidikan modern di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan penyediaan layar digital pintar atau Interactive Flat Panel untuk 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia pada tahun ini. Langkah ini diambil sebagai upaya mengurangi kesenjangan dalam penyelenggaraan pembelajaran sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Layar digital pintar tersebut akan digunakan sebagai media pembelajaran interaktif yang mendukung penerapan pembelajaran mendalam (deep learning). Dengan perangkat ini, diharapkan guru dan siswa dapat lebih mudah mengakses materi, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan abad 21. ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan papan interaktif atau layar digital pintar (Interactive Flat Panel) di SDN Cimahi Mandiri 1, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (22/9/2025). Program ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas pembelajaran, tetapi juga mendorong pemerataan akses pendidikan modern di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan penyediaan layar digital pintar atau Interactive Flat Panel untuk 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia pada tahun ini. Langkah ini diambil sebagai upaya mengurangi kesenjangan dalam penyelenggaraan pembelajaran sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Layar digital pintar tersebut akan digunakan sebagai media pembelajaran interaktif yang mendukung penerapan pembelajaran mendalam (deep learning). Dengan perangkat ini, diharapkan guru dan siswa dapat lebih mudah mengakses materi, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan abad 21. ANTARA FOTO/Abdan Syakura