Pengawasan Kualitas Makan Bergizi Gratis Jadi Sorotan
Sejumlah murid menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di SDN 13 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (19/9/2025). Sekolah inimenjadi salah satu sekolah yang baru saja mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
Program ini resmi berjalan mulai hari Senin lalu dan langsung disambut penuh antusias oleh para murid, guru, hingga orang tua siswa.
Sejak pagi, tepat pukul 06.30, antrean anak-anak sekolah sudah terlihat rapi di halaman sekolah.
Menu yang dibagikan kali ini cukup sederhana namun sehat, terdiri dari mie pasta, sayur toge, kuah, serta pisang sebagai buah pelengkap.
Tak hanya pada pagi hari, program MBG ini kembali hadir pada jam istirahat kedua, sekitar pukul 10.00. Anak-anak yang sudah beraktivitas belajar sejak pagi tampak kembali bersemangat saat mendapat menu bergizi tersebut.
Mereka terlihat lahap menyantap hidangan, sementara sebagian lainnya menyimpan pisang untuk dibawa pulang.
Menurut pihak sekolah, program ini menjadi langkah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Asupan gizi yang cukup dan seimbang diyakini mampu meningkatkan konsentrasi belajar, stamina, sekaligus mengurangi angka ketidakhadiran akibat masalah kesehatan.
Terlebih, sebagian besar siswa di sekolah ini berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, sehingga program tersebut sangat membantu meringankan beban orang tua.
Namun di tengah antusiasme tersebut, muncul pula kekhawatiran dari masyarakat. Belakangan ini, di beberapa kota lain, ditemukan kasus keracunan massal yang diduga terkait dengan program Makan Bergizi Gratis.
Kondisi itu membuat orang tua dan masyarakat luas mendesak agar pemerintah lebih berhati-hati dalam menjalankan program ini. Proses distribusi, kualitas bahan makanan, hingga higienitas pengolahan dinilai harus benar-benar diawasi secara ketat agar tidak membahayakan anak-anak.