SMP Swasta di Bekasi Hanya Punya 3 Murid Baru

Di tengah semarak kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, SMP Persada Bhakti di Kota Bekasi hanya menerima tiga peserta didik baru.
Sekolah swasta yang berdiri sejak 2003 ini biasanya tidak pernah kekurangan siswa. Dalam kondisi normal, jumlah murid baru per tahun bisa mencapai 100 orang.
Namun, tren penurunan jumlah peserta didik mulai terasa sejak masa pandemi, dan mencapai titik terendah tahun ini yaitu tiga anak.
Saat ini, total siswa yang terdaftar di sekolah tersebut hanya 26 orang, dari kelas 7 hingga 9. Meski begitu Kepala Sekolah Ai Suratna Sari menyebut akan tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar berapapun siswanya.
Meski merupakan sekolah swasta, SMP Persada Bhakti dikenal sebagai sekolah yang terbuka bagi keluarga dari kalangan menengah ke bawah.
Biaya SPP dipatok hanya Rp120 ribu per bulan, dengan biaya masuk tak sampai Rp1,5 juta, yang bahkan masih bisa dicicil hingga tiga kali pembayaran.
Sekolah juga menerima anak berkebutuhan khusus yang masih dapat mengikuti program pendidikan di sekolah.
Sekolah yang telah meraih akreditasi B ini mengandalkan prinsip keberlanjutan sosial. Dalam waktu dekat, pihak sekolah berencana membuka program “orang tua asuh” untuk membantu siswa yang kesulitan membayar biaya pendidikan.
Dengan jumlah siswa yang semakin menyusut, sekolah ini menjadi potret kecil dari tantangan yang dihadapi banyak sekolah swasta di Kota Bekasi.
Persaingan dengan sekolah negeri, biaya pendidikan, dan persepsi masyarakat turut memengaruhi keberlangsungan lembaga pendidikan seperti SMP Persada Bhakti.
Di tengah semarak kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, SMP Persada Bhakti di Kota Bekasi hanya menerima tiga peserta didik baru.
Sekolah swasta yang berdiri sejak 2003 ini biasanya tidak pernah kekurangan siswa. Dalam kondisi normal, jumlah murid baru per tahun bisa mencapai 100 orang.
Namun, tren penurunan jumlah peserta didik mulai terasa sejak masa pandemi, dan mencapai titik terendah tahun ini yaitu tiga anak.
Saat ini, total siswa yang terdaftar di sekolah tersebut hanya 26 orang, dari kelas 7 hingga 9. Meski begitu Kepala Sekolah Ai Suratna Sari menyebut akan tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar berapapun siswanya.
Meski merupakan sekolah swasta, SMP Persada Bhakti dikenal sebagai sekolah yang terbuka bagi keluarga dari kalangan menengah ke bawah.
Biaya SPP dipatok hanya Rp120 ribu per bulan, dengan biaya masuk tak sampai Rp1,5 juta, yang bahkan masih bisa dicicil hingga tiga kali pembayaran.
Sekolah juga menerima anak berkebutuhan khusus yang masih dapat mengikuti program pendidikan di sekolah.
Sekolah yang telah meraih akreditasi B ini mengandalkan prinsip keberlanjutan sosial. Dalam waktu dekat, pihak sekolah berencana membuka program “orang tua asuh” untuk membantu siswa yang kesulitan membayar biaya pendidikan.
Dengan jumlah siswa yang semakin menyusut, sekolah ini menjadi potret kecil dari tantangan yang dihadapi banyak sekolah swasta di Kota Bekasi.
Persaingan dengan sekolah negeri, biaya pendidikan, dan persepsi masyarakat turut memengaruhi keberlangsungan lembaga pendidikan seperti SMP Persada Bhakti.