Tangis dan Tawa Warnai MPLS Hari Pertama di TK Al Kautsar Babelan

Sejumlah anak mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di TK Al Kautsar, Babelan, Jawa Barat, Senin (14/7/2025), dengan ekspresi beragam, mulai dari tangis karena berpisah dengan orang tua hingga tawa ceria saat bermain bersama teman baru.
Banyak dari mereka terlihat haru saat menyaksikan anaknya mulai mandiri dan mampu berinteraksi dengan lingkungan baru.
Perlahan, senyum mulai muncul di wajah-wajah mungil yang awalnya penuh air mata.
MPLS di TK Al Kautsar dirancang untuk berlangsung selama beberapa hari, dengan tujuan utama mengenalkan anak pada lingkungan sekolah serta membangun kelekatan emosional dengan guru dan teman-teman baru.
Beberapa anak langsung bersemangat masuk ke kelas, namun tak sedikit pula yang menangis dan enggan melepaskan genggaman tangan orang tuanya.
Di sisi lain, para guru tampak menyambut hangat dengan senyum dan pelukan, berusaha menenangkan anak-anak yang masih tampak ragu dan canggung.
Sejak pagi, gerbang sekolah sudah dipenuhi para orang tua yang mengantar anak-anak mereka.
Untuk membantu proses adaptasi, para guru mengajak siswa bermain, bernyanyi, serta mengenal lingkungan sekolah melalui aktivitas menyenangkan
Kelas-kelas dihias meriah dengan warna-warni ceria, menciptakan suasana yang hangat dan ramah anak.
Melalui MPLS, sekolah berharap dapat menciptakan kesan pertama yang positif dan menyenangkan dalam perjalanan awal pendidikan formal anak-anak usia dini.
Sejumlah anak mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di TK Al Kautsar, Babelan, Jawa Barat, Senin (14/7/2025), dengan ekspresi beragam, mulai dari tangis karena berpisah dengan orang tua hingga tawa ceria saat bermain bersama teman baru.
Banyak dari mereka terlihat haru saat menyaksikan anaknya mulai mandiri dan mampu berinteraksi dengan lingkungan baru.
Perlahan, senyum mulai muncul di wajah-wajah mungil yang awalnya penuh air mata.
MPLS di TK Al Kautsar dirancang untuk berlangsung selama beberapa hari, dengan tujuan utama mengenalkan anak pada lingkungan sekolah serta membangun kelekatan emosional dengan guru dan teman-teman baru.
Beberapa anak langsung bersemangat masuk ke kelas, namun tak sedikit pula yang menangis dan enggan melepaskan genggaman tangan orang tuanya.
Di sisi lain, para guru tampak menyambut hangat dengan senyum dan pelukan, berusaha menenangkan anak-anak yang masih tampak ragu dan canggung.
Sejak pagi, gerbang sekolah sudah dipenuhi para orang tua yang mengantar anak-anak mereka.
Untuk membantu proses adaptasi, para guru mengajak siswa bermain, bernyanyi, serta mengenal lingkungan sekolah melalui aktivitas menyenangkan
Kelas-kelas dihias meriah dengan warna-warni ceria, menciptakan suasana yang hangat dan ramah anak.
Melalui MPLS, sekolah berharap dapat menciptakan kesan pertama yang positif dan menyenangkan dalam perjalanan awal pendidikan formal anak-anak usia dini.