Potret Makam Batu Yunani-Romawi Ditemukan di Aswan Mesir

Satu makam istimewa (Makam 38) memiliki tangga batu 9 anak tangga menuju ruang pemakaman bawah tanah (+2 meter), dilengkapi bangku batu bata lumpur, peti mati kapur setinggi 2 meter bertutup antropoid (berbentuk manusia dengan wig Mesir). Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Makam 38, dengan peti mati batu kapur berpahat wajah manusia dan wig Mesir kuno. Prasasti menyebut nama Ka-Mesio, pejabat tinggi, dan mencerminkan kepercayaan spiritual waktu itu. Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Pola pemakaman menunjukkan bahwa situs ini digunakan oleh berbagai lapisan sosial, dari elite hingga kelas menengah, termasuk makam anak-anak yang akan dianalisis lebih lanjut untuk informasi biologis. Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Situs ini memiliki jaringan makam bawah tanah luas yang awalnya untuk keluarga kaya era Ptolemeus dan kemudian digunakan kembali pada masa Romawi, serta adaptasi arsitektur terhadap lanskap bukit yang curam.Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Temuan ini memperkaya pemahaman tentang evolusi praktik pemakaman di Mesir selatan pasca-Firaun, sekaligus menunjukkan kontinuitas penggunaan situs selama 300 tahun (322 SM - 30 M). Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Satu makam istimewa (Makam 38) memiliki tangga batu 9 anak tangga menuju ruang pemakaman bawah tanah (+2 meter), dilengkapi bangku batu bata lumpur, peti mati kapur setinggi 2 meter bertutup antropoid (berbentuk manusia dengan wig Mesir). Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Makam 38, dengan peti mati batu kapur berpahat wajah manusia dan wig Mesir kuno. Prasasti menyebut nama Ka-Mesio, pejabat tinggi, dan mencerminkan kepercayaan spiritual waktu itu. Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Pola pemakaman menunjukkan bahwa situs ini digunakan oleh berbagai lapisan sosial, dari elite hingga kelas menengah, termasuk makam anak-anak yang akan dianalisis lebih lanjut untuk informasi biologis. Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Situs ini memiliki jaringan makam bawah tanah luas yang awalnya untuk keluarga kaya era Ptolemeus dan kemudian digunakan kembali pada masa Romawi, serta adaptasi arsitektur terhadap lanskap bukit yang curam.Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Temuan ini memperkaya pemahaman tentang evolusi praktik pemakaman di Mesir selatan pasca-Firaun, sekaligus menunjukkan kontinuitas penggunaan situs selama 300 tahun (322 SM - 30 M). Foto: (Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)