Potret Rumah Mendiang Sastrawan Ratna Ibrahim di Kota Malang, Kini Jadi Rumah Budaya

Ratna Indraswari Ibrahim semasa hidup merupakan seorang sastrawan yang sangat produktif. Sastrawan kelahiran Malang, 24 April 1949 itu sedikitnya telah menghasilkan ratusan cerpen, belasan novel, serta sejumlah artikel. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Sepeninggal Ratna pada 28 Maret 2011, keluarga dan sahabat saling mendukung untuk melestarikan warisan Ratna, baik secara fisik maupun spirit. Hal ini diwujudkan melalui berdirinya Rumah Budaya Ratna (RBR) di Jl. Diponegoro No 3, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Di RBR kerap diadakan workshop seperti kepenulisan, melukis, maupun lainnya. Di sana juga sering diadakan pembacaan puisi Ratna Ibrahim, bahkan monolog Munir. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Menurut adik bungsu Ratna, Benny Ibrahim, RBR tidak mengambil keuntungan. Hasil dari penjualan makanan dan minuman yang ada di sana diputar lagi untuk operasional RBR seperti membayar listrik, membeli bahan makanan dan minuman, dan sebagainya. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Kamar Ratna Ibrahim sendiri digunakan juga sebagai salah satu ruang baca dan berkumpul. Tata letak di kamar itu tidak diubah, persis seperti ketika Ratna masih hidup. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Ratna Indraswari Ibrahim semasa hidup merupakan seorang sastrawan yang sangat produktif. Sastrawan kelahiran Malang, 24 April 1949 itu sedikitnya telah menghasilkan ratusan cerpen, belasan novel, serta sejumlah artikel. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Sepeninggal Ratna pada 28 Maret 2011, keluarga dan sahabat saling mendukung untuk melestarikan warisan Ratna, baik secara fisik maupun spirit. Hal ini diwujudkan melalui berdirinya Rumah Budaya Ratna (RBR) di Jl. Diponegoro No 3, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Di RBR kerap diadakan workshop seperti kepenulisan, melukis, maupun lainnya. Di sana juga sering diadakan pembacaan puisi Ratna Ibrahim, bahkan monolog Munir. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Menurut adik bungsu Ratna, Benny Ibrahim, RBR tidak mengambil keuntungan. Hasil dari penjualan makanan dan minuman yang ada di sana diputar lagi untuk operasional RBR seperti membayar listrik, membeli bahan makanan dan minuman, dan sebagainya. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Kamar Ratna Ibrahim sendiri digunakan juga sebagai salah satu ruang baca dan berkumpul. Tata letak di kamar itu tidak diubah, persis seperti ketika Ratna masih hidup. Foto: Novia Aisyah/detikcom