Piramida berundak Djoser ini terletak di Saqqara, Mesir. Para arkeolog sepakat Piramida Djoser ini konstruksi batu berskala besar pertama dalam sejarah. Menunjukkan penting dalam evolusi makam kerajaan menuju bentuk piramida yang sebenarnya.
Piramida Djoser ini dibangun untuk Raja Netjerykhet yang populer sebagai Djoser dari Dinasti Ketiga (sekitar 2667–2648 SM) Kerajaan Mesir Kuno. Pembangunan piramida diawasi oleh arsitek brilian Imhotep.
Piramida berundak ini tidak dibangun sekaligus, tetapi bertahap, dan ruang pemakaman terletak di dasar poros di tengah piramida pada kedalaman 28 meter.
Piramida ini terdiri dari enam mastaba dan di dalam piramida ada galeri dan sumur yang digali langsung ke dalam lapisan bebatuan, di mana deposit mumi keluarga kerajaan ditemukan.
Keramik putih dan biru kehijauan juga ditemukan di dalam piramida. Ada pula lempengan granit merah muda yang sangat berat yang menutupi ruang pemakaman yang sangat terkenal.
Di beberapa ruangan di tingkat ke-3, terdapat beberapa prasasti untuk Raja Djoser yang menunjukkan dia sebagai penguasa Mesir Hulu dan Hilir yang melaksanakan ritual festival Heb-Sed. Festival Heb-Sed berarti pesta Yobel dan bertujuan untuk memastikan bahwa raja akan dapat memerintah negara tersebut selama 30 tahun ke depan.
Sedangkan di tingkat ke-4 dan ke-5, sedalam 40 meter di bawah piramida berundak, terdapat beberapa terowongan yang menutupi area seluas satu kilometer persegi. Terowongan ini menyimpan banyak misteri tentang piramida berundak, dan masih memerlukan penggalian dan penelitian lebih lanjut.
Tokoh terkemuka dari dinasti keenam ini dimakamkan dengan penghormatan tertinggi di sebuah tempat yang, berkat posisinya yang terpencil, berhasil selamat dari serangan penjarah dan menjaga hieroglifnya dalam kondisi baik. Piramida Djoser di Saqqara berjarak 21 km dari Piramida Agung Giza yang ikonik di tepi barat Sungai Nil.