Intip Modus Kecurangan UTBK 2025: Duplikasi Foto Pakai AI - Kacamata Berkamera

Pelaksanaan UTBK 2025 baru saja memasuki minggu kedua. Kendati demikian, sudah ada beragam modus kecurangan yang ditemukan. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Modus ini pun berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Bahkan, ada yang menggunakan artificial intelligence (AI). (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Terdapat peserta yang menggunakan AI untuk menduplikasi foto. Diketahui hal ini dilakukan agar UTBK bisa dikerjakan oleh penjoki yang telah bekerja sama. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Selain itu, ada juga alat pendengaran yang ditempel pada ciput atau dalaman hijab. Untungnya, alat ini terdeteksi oleh metal detector yang digunakan panitia. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Namun, ada juga alat kecurangan yang tidak terdeteksi metal detector, yaitu kacamata dengan kamera. Ketua SNPMB, Eduart Wolok, mengatakan panitia baru bisa menemukan alat kecurangan ini karena pengaduan dari peserta lain.

"Ternyata di dua sisi kacamata ini dipasang kamera. Di balik kamera itu ada mikrofonnya. Dan ini, kacamata ini hampir kami tidak bisa temukan. Ini ditemukan karena laporan peserta di sampingnya," jelas Eduart. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Kecurangan ini ditemukan di 13 lokasi UTBK dan menjerat 20 peserta. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Sanksi yang berat menunggu para pelaku. Mulai dari skorsing dari seleksi PTN hingga sanski pidana. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Pelaksanaan UTBK 2025 baru saja memasuki minggu kedua. Kendati demikian, sudah ada beragam modus kecurangan yang ditemukan. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Modus ini pun berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Bahkan, ada yang menggunakan artificial intelligence (AI). (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Terdapat peserta yang menggunakan AI untuk menduplikasi foto. Diketahui hal ini dilakukan agar UTBK bisa dikerjakan oleh penjoki yang telah bekerja sama. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Selain itu, ada juga alat pendengaran yang ditempel pada ciput atau dalaman hijab. Untungnya, alat ini terdeteksi oleh metal detector yang digunakan panitia. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Namun, ada juga alat kecurangan yang tidak terdeteksi metal detector, yaitu kacamata dengan kamera. Ketua SNPMB, Eduart Wolok, mengatakan panitia baru bisa menemukan alat kecurangan ini karena pengaduan dari peserta lain.Ternyata di dua sisi kacamata ini dipasang kamera. Di balik kamera itu ada mikrofonnya. Dan ini, kacamata ini hampir kami tidak bisa temukan. Ini ditemukan karena laporan peserta di sampingnya, jelas Eduart. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Kecurangan ini ditemukan di 13 lokasi UTBK dan menjerat 20 peserta. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Sanksi yang berat menunggu para pelaku. Mulai dari skorsing dari seleksi PTN hingga sanski pidana. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)