Pegunjung melihat pameran temporer dan pertunjukan orkestra Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta di Jakarta Concert Hall, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Pameran tersebut memiliki arti atas perempuan untuk mendefinisikan kembali keperempuanannya berdasarkan peran dan kapasitas.
Dalam pameran ini dijelaskan bahwa mengirimkan pesan kepada khalayak merupakan peranan perempuan terutama permaisuri di lingkungan Kraton Yogyakarta.
Mereka punya peran penting yakni negosiator, politik dan ahli strategi militer. Pameran ini juga membuka narasi perempuan yang sebenarnya sangat mampu untuk berdiri dengan dua kaki sendiri.
Pameran ini juga bercerita tentang peran perempuan di Kraton Yogyakarta dari masa HB 1 sampai dengan saat ini.
Adapun koleksi yang ditampilkan adalah yang berhubungan dengan perempuan, baik busana, perhiasan, manuskrip juga arsip catatan keuangan.
Kraton Yogyakarta mencatat gender parameswari sebagai perempuan utama bukan hanya pada dikotomi perempuan di ruang privat. Raden Ayu Kadipaten adalah parameswari dari Sri Sultan Hamengku Buwono I yang juga panglima perang prajurit Langenkusumo. Kiprahnya dalam dunia militer patut diperhitungkan. Dia dicatat sebagai guru sekaligus nenek dari Pangeran Diponegoro yang kemudian hari mengibarkan Perang Jawa (1825-1830).
Acara tersebut juga dihadiri Wamendikbud Giring Ganesha.