Mohammed Zaki mengatakan bahwa sejak usia 15 tahun, ia telah merestorasi dan memperbaiki buku-buku berusia seabad yang telah rusak tetapi tetap bertahan dalam ujian waktu.
Saat remaja, Zaki mengatakan bahwa ia terpesona oleh sebuah bengkel di lingkungan tempat tinggalnya di Darb al-Ahmar, tempat ia diterima oleh pemiliknya dan diajari kerajinan tersebut, yang kemudian menjadi hobi baginya.
Zaki bercerita, saat masih sekolah, ada bengkel penjilidan buku, dan pemiliknya sangat bersemangat untuk mengajari kami. Ia tidak hanya memberikan instruksi seperti 'lakukan ini' atau 'buat itu'—ia benar-benar mengajari kami kerajinan tersebut. Saya pun mulai menyukainya dan ingin mengunjunginya setiap hari. Apa yang awalnya hanya hobi akhirnya menjadi sebuah profesi.
Zaki bekerja menjilid ulang dan merenovasi buku -- beberapa di antaranya menurutnya berusia lebih dari satu abad -- menggunakan kerajinan tangan, yang menurutnya membuat proses restorasi lebih akurat dan berharga.
Zaki dibantu oleh beberapa orang pekerja lainnya dalam merestorasi buku di bengkelnya.
Pria berusia 69 tahun itu mengatakan bengkelnya telah merestorasi dan memperbaiki lebih dari 1.000 buku selama bertahun-tahun.