Potret Perhiasan Manik-manik dari Era Mesir Kuno Ditemukan di Makam Luxor

11 Makam yang ditemukan berusia 4.000 tahun dari periode Kerajaan Tengah (1938 SM – 1630 SM) di pekuburan South Asasif di Luxor, Mesir. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Makam wanita berisi perhiasan indah dalam kondisi sangat baik, termasuk jimat, cincin scarab, dan ikat pinggang yang terbuat dari kalung akik, dua cermin tembaga dengan pegangan gading, dan gelang yang terbuat dari manik-manik batu semi mulia. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Kalung tersebut merupakan penemuan unik karena terdiri dari "30 manik-manik berbentuk silinder dari batu kecubung dengan dua manik-manik silinder dari batu akik yang mengelilingi kepala kuda nil". Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Satu artefak khususnya menarik perhatian para arkeolog: sebuah kalung dengan 30 manik-manik batu kecubung dan jimat "Ba" di bagian tengah. Di Mesir kuno, Ba dianggap sebagai bagian dari jiwa seseorang dan sering kali digambarkan dalam bentuk burung. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Wolfram Grajetzki, seorang Egyptologist dan peneliti senior kehormatan di University College London yang tidak terlibat dalam penggalian tersebut dilansir dari Live Science mengatakan bahwa "perhiasan pribadi [seperti perhiasan yang ditemukan] merupakan ciri khas periode tersebut." Ia mencatat bahwa "batu kecubung merupakan batu yang sangat populer di Kerajaan Periode Tengah Mesir Kuno dan tidak mengherankan, batu itu juga ditemukan di sini". Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Di dalam dua makam, para arkeolog menemukan cermin kuningan, satu dengan pegangan berbentuk teratai, yang lain dengan desain langka wajah dewi Hathor dengan empat wajah yang menunjukkannya sebagai wanita dengan fitur yang tegas. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
11 Makam yang ditemukan berusia 4.000 tahun dari periode Kerajaan Tengah (1938 SM – 1630 SM) di pekuburan South Asasif di Luxor, Mesir. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Makam wanita berisi perhiasan indah dalam kondisi sangat baik, termasuk jimat, cincin scarab, dan ikat pinggang yang terbuat dari kalung akik, dua cermin tembaga dengan pegangan gading, dan gelang yang terbuat dari manik-manik batu semi mulia. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Kalung tersebut merupakan penemuan unik karena terdiri dari 30 manik-manik berbentuk silinder dari batu kecubung dengan dua manik-manik silinder dari batu akik yang mengelilingi kepala kuda nil. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Satu artefak khususnya menarik perhatian para arkeolog: sebuah kalung dengan 30 manik-manik batu kecubung dan jimat Ba di bagian tengah. Di Mesir kuno, Ba dianggap sebagai bagian dari jiwa seseorang dan sering kali digambarkan dalam bentuk burung. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Wolfram Grajetzki, seorang Egyptologist dan peneliti senior kehormatan di University College London yang tidak terlibat dalam penggalian tersebut dilansir dari Live Science mengatakan bahwa perhiasan pribadi [seperti perhiasan yang ditemukan] merupakan ciri khas periode tersebut. Ia mencatat bahwa batu kecubung merupakan batu yang sangat populer di Kerajaan Periode Tengah Mesir Kuno dan tidak mengherankan, batu itu juga ditemukan di sini. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)
Di dalam dua makam, para arkeolog menemukan cermin kuningan, satu dengan pegangan berbentuk teratai, yang lain dengan desain langka wajah dewi Hathor dengan empat wajah yang menunjukkannya sebagai wanita dengan fitur yang tegas. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)