Museum Sursock, salah satu dari sedikit museum seni modern dan kontemporer di Lebanon, menyegel koleksi utamanya di ruang bawah tanah saat bentrokan antara Israel dan Hizbullah meningkat.
Dibuka pada tahun 1961, Sursock telah melewati berbagai krisis, termasuk perang saudara Lebanon dari tahun 1975 hingga 1990 dan dua penutupan berikutnya pada tahun 2000-an. Awalnya, museum ini menyimpan lebih dari 1.600 karya seni. Kini, dindingnya kosong melompong. Label seni di sana menandai ruang kosong di tengah meningkatnya ancaman serangan udara di Beirut.
Ruang bawah tanah museum, yang dibangun selama renovasi sebelumnya, sekarang memiliki kapasitas untuk menampung seluruh koleksi guna melindunginya dari ancaman pemboman.
Karya seni dari Museum Sursock dikumpulkan di tempat penyimpanan bawah tanahnya setelah ditutup sementara.
Militer Israel dan Hizbullah yang didukung Iran telah saling tembak selama lebih dari setahun bersamaan dengan perang Gaza. Namun, permusuhan telah meningkat selama enam minggu terakhir. Lebih dari 3.000 orang telah tewas di Lebanon, sebagian besar dari mereka tewas sejak akhir September, menurut otoritas kesehatan. Kantor berita pemerintah Lebanon mengatakan pada hari Selasa (5/11) bahwa mereka memperkirakan serangan udara Israel dan peledakan rumah secara luas telah menghancurkan lebih dari 40.000 unit rumah di wilayah perbatasan negara itu.
