Keke Adimar Putri dan Kiky Adimar Putri, siswa dari SMA Unggulan CT ARSA Foundation membuat kompor minyak jelantah. Mereka mencoba menawarkan solusi untuk mengatasi limbah minyak goreng bekas (minyak jelantah) yang sering dibuang sembarangan oleh masyarakat. Foto: (Dokumentasi SMA CT Arsa Sukoharjo)
Proyek ini dimulai dengan survei pengumpulan data di Desa Gawanan Timur, Karanganyar, pada 31 Agustus 2024. Keke dan Kiki yang tergabung dalam Tim O-Stove mendapati bahwa mayoritas ibu rumah tangga membuang minyak jelantah langsung ke tanah atau saluran air. Kebiasaan ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berdampak pada kualitas tanah dan kebersihan air. Foto: (Dokumentasi SMA CT Arsa Sukoharjo)
Tim O-Stove kemudian menciptakan inovasi berupa kompor berbahan bakar minyak jelantah yang mereka beri nama O-Stove (Oil-Stove). Inovasi ini memberikan solusi ganda: mengurangi pencemaran lingkungan dan menawarkan alternatif bahan bakar yang lebih ekonomis dibandingkan gas elpiji. Tim O-Stove menggelar acara demonstrasi di rumah salah satu warga Desa Gawanan Timur. Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK, pelaku UMKM, dan perwakilan dari kelurahan Desa Gawanan. Demonstrasi tersebut menampilkan cara penggunaan O-Stove, mulai dari penyalaan kompor hingga penjelasan tentang cara menangani kompor agar tetap aman. Foto: (Dokumentasi SMA CT Arsa Sukoharjo)
Kemudian, pada tanggal 11 Oktober 2024, tim O-Stove mendapatkan kunjungan dari mentor proyek sosial Beasiswa Indonesia Maju serta perwakilan dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo. Puspresnas hadir untuk memberikan apresiasi sekaligus evaluasi terhadap proyek sosial yang telah berjalan. Evaluasi ini diharapkan dapat membantu tim O-Stove untuk mengembangkan proyek mereka lebih baik lagi ke depannya. Foto: (Dokumentasi SMA CT Arsa Sukoharjo)