Foto: Kembali Pulang! 288 Arca-Benda Purbakala dari Belanda ke Museum Nasional

Repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui MoU pada 2017 lalu. Penandatanganan kesepakatan repatriasi koleksi dilaksanakan pada 20 September 2024 di Wereldmuseum, Amsterdam, oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Hilmar Farid serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Eppo Bruins, . Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama MNI Buka Kembali, Pameran Repatriasi. Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Pengembalian benda-benda bersejarah ini meliputi arca Ganesha, arca Brahma, dua arca Candi Singosari, yakni arca Bhairawa dan Nandi serta 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Koleksi arca Candi Singosari yang dipulangkan kali ini melengkapi repatriasi tahun 2023 yang mencakup arca Ganesha, Mahakala, Durga Mahisasuramardini, dan Nandishwara. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Pengiriman koleksi benda cagar budaya dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama terdiri dari 84 koleksi, termasuk 4 arca dan 80 benda koleksi lainnya. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Sementara itu, pengiriman tahap kedua sedang dalam proses penjadwalan. Keseluruhan koleksi dikirim menggunakan penerbangan kargo dari Luxemburg dan dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari Jumat lalu (27/9). Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
“Beberapa koleksi yang tiba hari Jumat (27/9) akan melengkapi sajian Pameran Repatriasi yang akan hadir pada saat MNI Buka Kembali. Tata pamer Pameran Repatriasi akan berganti secara berkala dengan durasi pameran selama tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan agar publik juga dapat mengetahui lebih dalam, narasi masing-masing koleksi yang telah pulang,” kata Plt Kepala Indonesian Heritage Agency Ahmad Mahendra.Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
“Kepulangan benda-benda cagar budaya ini dan penyajiannya pada Pameran Repatriasi dan tata pamer MNI nantinya akan memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai penting dari warisan budaya sebagai bagian dari penguatan karakter bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Beberapa koleksi Repatriasi 2024 yang akan turut dipamerkan pada Pameran Repatriasi pertama antara lain adalah Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari dari abad ke-13 Masehi,” kata Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui MoU pada 2017 lalu. Penandatanganan kesepakatan repatriasi koleksi dilaksanakan pada 20 September 2024 di Wereldmuseum, Amsterdam, oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Hilmar Farid serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Eppo Bruins, . Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama MNI Buka Kembali, Pameran Repatriasi. Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Pengembalian benda-benda bersejarah ini meliputi arca Ganesha, arca Brahma, dua arca Candi Singosari, yakni arca Bhairawa dan Nandi serta 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Koleksi arca Candi Singosari yang dipulangkan kali ini melengkapi repatriasi tahun 2023 yang mencakup arca Ganesha, Mahakala, Durga Mahisasuramardini, dan Nandishwara. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Pengiriman koleksi benda cagar budaya dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama terdiri dari 84 koleksi, termasuk 4 arca dan 80 benda koleksi lainnya. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Sementara itu, pengiriman tahap kedua sedang dalam proses penjadwalan. Keseluruhan koleksi dikirim menggunakan penerbangan kargo dari Luxemburg dan dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari Jumat lalu (27/9). Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
“Beberapa koleksi yang tiba hari Jumat (27/9) akan melengkapi sajian Pameran Repatriasi yang akan hadir pada saat MNI Buka Kembali. Tata pamer Pameran Repatriasi akan berganti secara berkala dengan durasi pameran selama tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan agar publik juga dapat mengetahui lebih dalam, narasi masing-masing koleksi yang telah pulang,” kata Plt Kepala Indonesian Heritage Agency Ahmad Mahendra.Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
“Kepulangan benda-benda cagar budaya ini dan penyajiannya pada Pameran Repatriasi dan tata pamer MNI nantinya akan memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai penting dari warisan budaya sebagai bagian dari penguatan karakter bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Beberapa koleksi Repatriasi 2024 yang akan turut dipamerkan pada Pameran Repatriasi pertama antara lain adalah Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari dari abad ke-13 Masehi,” kata Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi. Foto: (Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)