Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan laboratorium gabungan Indonesia-China bidang energi baru dan teknik metalurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor pada Rabu (28/8/2024). Lab ini diproses total dalam waktu 10 bulan!. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
Peresmian Laboratorium ini juga dihadiri oleh Prof Xu Kaihua, peneliti dan profesor terkemuka di China sekaligus Chairman Green-Eco Manufacture (GEM). Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
"Ini Autoclav adalah alat untuk melakukan pelindian bijih nikel pada tekanan tinggi," tutur Dosen Teknik Metalurgi ITB Imam Santoso dalam percakapan dengan detikEdu. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
"Gak percaya lab kampus secanggih ini ada di Indonesia. Lab ini merupakan lab joint riset antara Indonesia dan Tiongkok dalam hal Material Energi Baru dan Teknik Metalurgi. Kolaborasi antara ITB, GEM (Green Eco Manufacture), Central South University (CSU)," tulis dosen Metalurgi ITB yang juga kreator konten pendidikan, Imam Santoso, dalam IG-nya @santosoim dikutip dengan izin kepada detikEdu. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
"Ini Microprobe untuk analisa material tanpa merusak sample, di Indonesia hanya 2 buah, di ITB ini dan UGM," imbuh Imam yang juga konten kreator bidang pendidikan ini kepada detikEdu. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
"Lab canggih di ITB ini untuk support bahan baku baterai sampai jadi baterai dan industrinya. Proses dari hulu sampai hilir, mulai dari extractive metallrugy menggunakan proses hidro-metalurgi sampai sintesis precursor, asembling dan manufactur intuk support industri electric vehicle," tulis Imam Santoso, dalam IG @santosoim, dikutip dengan izin. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
Menurut Profesor Hydrometallurgy ITB Prof Zaki Mubarok dikutip dari IG Imam Santoso @santosoim, untuk bahan baku baterai saat ini Indonesia hanya bisa bikin sampai nikel sulfat. Dengan adanya laboratorium ini, Indonesia diharapkan mampu membuat bahan baku baterai sampai hilir termasuk anoda, katoda dan elektrolit sampai jadi wujud baterainya, bahkan industrinya. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)
Joint Research Lab ini terdiri atas 2 (dua) lantai dengan total luas area sekitar 1.800 m2. Joint Research Laboratory ini terdiri atas 16 ruangan yang akan digunakan untuk penempatan peralatan-peralatan baru untuk proses sintesis material energi baru dan rekayasa metalurgi serta peralatan-peralatan analisis seperti: X-ray fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), Lase Ablation, Scanning Electron Microscope (SEM), Electron Probe micro-analyzer (EPMA), Ion Chromatography (C), Gass Chromatography (GC), Particle Size Analyzer (PSA), Zeta Potential Analyzer Servopulser Servo Dynamic Systems. Foto: (Dokumentasi ITB-GEM)