Potret Paskibraka Putri Berjilbab dari 2021 hingga 2024

Pada tahun 2021, ada Ardelia Muthi Zahwa yang menjadi perwakilan asal Sumatera Utara yang menggunakan jilbab. Ardelia memiliki peran penting sebagai pembawa baki pada prosesi pengibaran bendera pusaka. (Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Mengikuti jejak Ardelia, pembawa baki upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 RI juga menggunakan jilbab. Ia adalah Ayumi Putri Sasaki asal Provinsi Jawa Timur. Ayumi bertugas dalam Tim Pancasila Sakti di upacara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih, Rabu (17/8/2022) lalu. (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Dua pembawa baki di upacara pengibaran dan penurunan bendera pusaka di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI tidak menggunakan jilbab. Ia adalah Lilly Indiani Suparman Wenda asal Provinsi Papua Pegunungan yang bertugas pada upacara pengibaran. (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Sedangkan penurunan ditugaskan pada Keyla Azzahra Purnama yang merupakan perwakilan asal Provinsi Sumatera Selatan. Meskipun dua pembawa baki tidak menggunakan jilbab, dalam prosesi pengukuhan Paskibraka 2023 anggota berjilbab tetap menggunakannya. (Dok. Youtube Setpres)
Hingga akhirnya pada 2024 timbul polemik tidak digunakannya jilbab pada 18 anggota Paskibraka putri saat prosesi pengukuhan. Padahal dalam pantauan detikEdu, pada latihan Paskibraka putri tetap menggunakan jilbab. (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Menanggapi isu penggunaan jilbab ini, BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang, soal Paskibraka putri tak jilbab. Menurutnya, tidak ada paksaan mereka lepas jilbab saat pengukuhan dan merupakan bentuk kesukarelaan dalam rangka mematuhi peraturan yang ada. (Antara Foto/Sigid Kurniawan)