Potret Gerbang Koressos di Kota Kuno Efesus Turki Digali

Pemandangan udara Efesus, yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2015.
Kota kuno Efesus ini didirikan pada Abad 11 SM oleh Pangeran Ionia Androclos. Ionia merupakan bagian dari peradaban Yunani kuno. Efesus adalah kota pelabuhan kuno yang reruntuhannya terpelihara dengan baik di Turki modern. Kota ini pernah dianggap sebagai kota Yunani terpenting dan pusat perdagangan terpenting di kawasan Mediterania. 
 
Direktur Penggalian Kota Kuno Efesus dan dosen di Institut Arkeologi Austria dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, Martin Steskal menyatakan, penggalian di lapangan akan dilakukan hingga akhir Oktober 2024, dilanjutkan dengan pemeriksaan artefak yang digali. Ia menyebutkan, mereka melakukan penggalian di Gerbang Koressos, Kuil Serapis, dan Lapangan Domitian pada musim panas ini dan melanjutkan pekerjaan restorasi pada lukisan dinding di Rumah Teras.
 
Steskal menyoroti bahwa mereka mulai mengerjakan Gerbang Koressos, yang sebelumnya belum pernah dikerjakan oleh siapa pun. “Ini adalah situs penggalian yang sangat penting. Ada tiga gerbang penting di Efesus. Gerbang Koressos merupakan gerbang terbesar ketiga. Kami mulai bekerja di sini dua minggu lalu dan akan terus bekerja sepanjang musim panas,” tutur Direktur Penggalian Kota Kuno Efesus Martin Steskal. 
 
Prof Dr Serdar Aybek, dosen Departemen Arkeologi Universitas Dokuz Eylul dan koordinator proyek “Endless Ephesus: A Legacy to the Future”, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk menggali dan membuka kepada pengunjung struktur monumental di pusat kota Efesus.
 
“Kami telah mulai membersihkan bangunan monumental di pusat kota kuno. Kami saat ini berada di dalam Gimnasium Vedius. Selain itu, kegiatan pembersihan juga dilakukan setelah selesainya penggalian di stadion kota dan Harbour Street. Sebagai bagian dari proyek, pekerjaan regulasi akan dilakukan,” tutur Prof Dr Serdar Aybek, dosen Departemen Arkeologi Universitas Dokuz Eylul dan koordinator proyek “Endless Ephesus: A Legacy to the Future".
 
Pekerjaan penggalian dan restorasi telah berlangsung selama 161 tahun di Efesus, salah satu kota pariwisata, perdagangan, dan pelabuhan terbesar pada zaman kuno.
 
Sepanjang sejarah, Efesus selamat dari berbagai serangan dan berpindah tangan berkali-kali di antara para penakluk. Kota ini juga merupakan pusat penginjilan Kristen awal dan tetap menjadi situs arkeologi penting dan tujuan ziarah Kristen.
 
Pemandangan udara Efesus, yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2015.
Kota kuno Efesus ini didirikan pada Abad 11 SM oleh Pangeran Ionia Androclos. Ionia merupakan bagian dari peradaban Yunani kuno. Efesus adalah kota pelabuhan kuno yang reruntuhannya terpelihara dengan baik di Turki modern. Kota ini pernah dianggap sebagai kota Yunani terpenting dan pusat perdagangan terpenting di kawasan Mediterania.  
Direktur Penggalian Kota Kuno Efesus dan dosen di Institut Arkeologi Austria dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, Martin Steskal menyatakan, penggalian di lapangan akan dilakukan hingga akhir Oktober 2024, dilanjutkan dengan pemeriksaan artefak yang digali. Ia menyebutkan, mereka melakukan penggalian di Gerbang Koressos, Kuil Serapis, dan Lapangan Domitian pada musim panas ini dan melanjutkan pekerjaan restorasi pada lukisan dinding di Rumah Teras. 
Steskal menyoroti bahwa mereka mulai mengerjakan Gerbang Koressos, yang sebelumnya belum pernah dikerjakan oleh siapa pun. “Ini adalah situs penggalian yang sangat penting. Ada tiga gerbang penting di Efesus. Gerbang Koressos merupakan gerbang terbesar ketiga. Kami mulai bekerja di sini dua minggu lalu dan akan terus bekerja sepanjang musim panas,” tutur Direktur Penggalian Kota Kuno Efesus Martin Steskal.  
Prof Dr Serdar Aybek, dosen Departemen Arkeologi Universitas Dokuz Eylul dan koordinator proyek “Endless Ephesus: A Legacy to the Future”, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk menggali dan membuka kepada pengunjung struktur monumental di pusat kota Efesus. 
“Kami telah mulai membersihkan bangunan monumental di pusat kota kuno. Kami saat ini berada di dalam Gimnasium Vedius. Selain itu, kegiatan pembersihan juga dilakukan setelah selesainya penggalian di stadion kota dan Harbour Street. Sebagai bagian dari proyek, pekerjaan regulasi akan dilakukan,” tutur Prof Dr Serdar Aybek, dosen Departemen Arkeologi Universitas Dokuz Eylul dan koordinator proyek “Endless Ephesus: A Legacy to the Future. 
Pekerjaan penggalian dan restorasi telah berlangsung selama 161 tahun di Efesus, salah satu kota pariwisata, perdagangan, dan pelabuhan terbesar pada zaman kuno. 
Sepanjang sejarah, Efesus selamat dari berbagai serangan dan berpindah tangan berkali-kali di antara para penakluk. Kota ini juga merupakan pusat penginjilan Kristen awal dan tetap menjadi situs arkeologi penting dan tujuan ziarah Kristen.