Potret Karya-karya Inovasi Mahasiswa Arsitektur UI, Solusi Masalah Perkotaan

ARCH:ID merupakan forum arsitektur yang digagas oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan diselenggarakan untuk ke-empat kalinya tahun ini dengan mengangkat tema ”Placemaking: Tolerance" pada 22—25 Februari 2024 lalu di ICE BSD City, Tangerang. Ada 12 karya inovasi mahasiswa UI ditampilkan di sini, dilansir rilis UI, Kamis (29/2/2024) lalu. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
Karya mahasiswa FTUI yang dipamerkan, antara lain Carbon Tower oleh Aisyah Az Zahra, Go(l)d Damn! oleh Alya Widha, Grow Up! oleh Arilatania Fanesa, Teraverti oleh Dendang Belantara, Tarzoo oleh Dzikra Alfiati, Tirta Sajege oleh Felicia Felim, Hemo;sync oleh Koming Sawitri, U-Tuber oleh Ladifta Arindra Chandra, Ume Naje oleh M Arief Kurniawan, Cleanse oleh Nadhira Dwiathayya, Modumosa oleh Nisrina Ismu, dan Waste Respiratory oleh Shinta Annisa. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
”Karya yang kami pamerkan mendorong inovasi dalam penyelesaian masalah multidisiplin yang mencakup aspek verticality, mobilitas, dan teknologi, dengan tujuan menyumbangkan pemikiran kritis dan solusi yang berkelanjutan bagi evolusi perkotaan di masa depan,” kata Shinta Annisa, salah satu mahasiswa dengan karya Waste Respiratory. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
“Departemen Arsitektur FTUI sangat mendukung terselenggaranya acara tersebut dan berharap dapat menarik lebih banyak minat masyarakat umum terhadap karya arsitektur dan melihat dampaknya bagi masyarakat luas,” kata Ketua Departemen Arsitektur FTUI Dr Ir Achmad Hery Fuad, MEng. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
Terkait partisipasi mahasiswanya itu, Dekan FTUI, Prof Dr Ir Heri Hermansyah, ST, MEng, IPU, menyampaikan, "Kami sangat bangga melihat kontribusi mahasiswa-mahasiswa kami dalam acara The Fourth Edition of ARCH:ID". Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
Prof Dr Ir Heri menambahkan kali ini, ARCH:ID selain melibatkan para praktisi arsitek, desainer, distributor barang, dan fabrikator produk seperti biasanya, juga menampilkan karya-karya eksperimental yang membayangkan bagaimana masa depan placemaking dapat menyatu dengan perkembangan teknologi. "Terutama dalam konteks bangunan tinggi di perkotaan," pungkas Prof Heri. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
ARCH:ID merupakan forum arsitektur yang digagas oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan diselenggarakan untuk ke-empat kalinya tahun ini dengan mengangkat tema ”Placemaking: Tolerance pada 22—25 Februari 2024 lalu di ICE BSD City, Tangerang. Ada 12 karya inovasi mahasiswa UI ditampilkan di sini, dilansir rilis UI, Kamis (29/2/2024) lalu. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
Karya mahasiswa FTUI yang dipamerkan, antara lain Carbon Tower oleh Aisyah Az Zahra, Go(l)d Damn! oleh Alya Widha, Grow Up! oleh Arilatania Fanesa, Teraverti oleh Dendang Belantara, Tarzoo oleh Dzikra Alfiati, Tirta Sajege oleh Felicia Felim, Hemo;sync oleh Koming Sawitri, U-Tuber oleh Ladifta Arindra Chandra, Ume Naje oleh M Arief Kurniawan, Cleanse oleh Nadhira Dwiathayya, Modumosa oleh Nisrina Ismu, dan Waste Respiratory oleh Shinta Annisa. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
”Karya yang kami pamerkan mendorong inovasi dalam penyelesaian masalah multidisiplin yang mencakup aspek verticality, mobilitas, dan teknologi, dengan tujuan menyumbangkan pemikiran kritis dan solusi yang berkelanjutan bagi evolusi perkotaan di masa depan,” kata Shinta Annisa, salah satu mahasiswa dengan karya Waste Respiratory. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
“Departemen Arsitektur FTUI sangat mendukung terselenggaranya acara tersebut dan berharap dapat menarik lebih banyak minat masyarakat umum terhadap karya arsitektur dan melihat dampaknya bagi masyarakat luas,” kata Ketua Departemen Arsitektur FTUI Dr Ir Achmad Hery Fuad, MEng. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
Terkait partisipasi mahasiswanya itu, Dekan FTUI, Prof Dr Ir Heri Hermansyah, ST, MEng, IPU, menyampaikan, Kami sangat bangga melihat kontribusi mahasiswa-mahasiswa kami dalam acara The Fourth Edition of ARCH:ID. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)
Prof Dr Ir Heri menambahkan kali ini, ARCH:ID selain melibatkan para praktisi arsitek, desainer, distributor barang, dan fabrikator produk seperti biasanya, juga menampilkan karya-karya eksperimental yang membayangkan bagaimana masa depan placemaking dapat menyatu dengan perkembangan teknologi. Terutama dalam konteks bangunan tinggi di perkotaan, pungkas Prof Heri. Foto: (Dok Fakultas Teknik UI)