Potret Elo Mandeville, Penyandang Disabilitas Daksa yang Bikin Film untuk Skripsi

Elo Kusuma Alfred Mandeville baru saja lulus dari prodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) dengan IPK 3,47. Baik mengerjakan tugas kuliah atau melakukan hal lainnya, Elo hanya menggunakan kedua kakinya saja. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Selama kuliah di UB, dia mengaku didukung Pusat Layanan Disabilitas atau PLD UB. Ada banyak pelayanan dalam fasilitas tersebut, salah satunya pendampingan dari mahasiswa nondisabilitas. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Beberapa contoh kegiatan pendampingan itu misalnya penerjemahan penjelasan dosen untuk teman-teman tuli atau mendeskripsikan gambar untuk teman-teman tunanetra. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
"Sementara untuk saya sendiri menggunakan pelayanan pendampingan untuk membantu membawa barang-barang yang banyak dan berat atau membantu saat pengerjaan prakarya. Dan ini hanya saat semester 1 dan 2," ujar Elo. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Elo membuat sebuah film dokumenter bertajuk "Life Without Limits" untuk skripsinya. Film ini berkisah tentang pengalaman teman-teman disabilitas saat membuat produk wirausaha dan mempromosikannya di Denpasar, Bali. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Elo telah diterima bekerja di dua tempat yaitu Australia-Indonesia Disability Research (AIDRAN) yang berpusat di Australia dan sebuah industri kreatif yang berlokasi di Malang sebagai social media officer dan content making. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Elo Kusuma Alfred Mandeville baru saja lulus dari prodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) dengan IPK 3,47. Baik mengerjakan tugas kuliah atau melakukan hal lainnya, Elo hanya menggunakan kedua kakinya saja. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Selama kuliah di UB, dia mengaku didukung Pusat Layanan Disabilitas atau PLD UB. Ada banyak pelayanan dalam fasilitas tersebut, salah satunya pendampingan dari mahasiswa nondisabilitas. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Beberapa contoh kegiatan pendampingan itu misalnya penerjemahan penjelasan dosen untuk teman-teman tuli atau mendeskripsikan gambar untuk teman-teman tunanetra. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Sementara untuk saya sendiri menggunakan pelayanan pendampingan untuk membantu membawa barang-barang yang banyak dan berat atau membantu saat pengerjaan prakarya. Dan ini hanya saat semester 1 dan 2, ujar Elo. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Elo membuat sebuah film dokumenter bertajuk Life Without Limits untuk skripsinya. Film ini berkisah tentang pengalaman teman-teman disabilitas saat membuat produk wirausaha dan mempromosikannya di Denpasar, Bali. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville
Elo telah diterima bekerja di dua tempat yaitu Australia-Indonesia Disability Research (AIDRAN) yang berpusat di Australia dan sebuah industri kreatif yang berlokasi di Malang sebagai social media officer dan content making. Foto: Dok. Pribadi Elo Mandeville