Potret Masjid Constanta: Didirikan Raja Rumania, Diarsiteki Seorang Nasrani

Masjid Agung Constanta yang dikenal dengan nama King Carol Mosque I. Nama masjid itu tidak lepas dari sejarah bahwa masjid ini dibangun oleh Raja Carol I pada tahun 1910-1913 yang merupakan Raja Rumania pada saat itu. Masjid agung ini di desain oleh seorang arsitek Kristen yang bernama Victor Stefanescu dan direalisasikan oleh Insinyur George (Gogu) Constantinescu. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Ruang kiblat imam memiliki ceruk dengan memadukan gaya arsitektur sarang lebah khas Persia. Kemudian, di samping kanan ruang salat imam terdapat mimbar yang terbuat dari kayu dengan gaya dan ukiran khas Turki. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Untuk melihat pesona kota tua dan luasnya laut hitam dari ketinggian, pengunjung harus menaiki 140 anak tangga berbentuk spiral menuju puncak menara. Setiap kali naik ke menara saya selalu mendengar dan melihat ekspresi kagum para pengunjung ketika mereka sampai di atas menara. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Ketika tiba di puncak menara yang tingginya 47 meter ini, pengunjung dapat melihat bangunan bangunan klasik Eropa di kota tua Constanta, bangunan resor. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Pemandangan Laut Hitam yang 'dihiasi' kapal pesiar yang sungguh memanjakan mata dari puncak menara Masjid Constanta. Rasanya begitu damai ketika berada di atas menara tersebut sehingga sangat tepat untuk menghilangkan rasa penat setelah melakukan aktivitas yang padat. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Masjid Agung Constanta yang dikenal dengan nama King Carol Mosque I. Nama masjid itu tidak lepas dari sejarah bahwa masjid ini dibangun oleh Raja Carol I pada tahun 1910-1913 yang merupakan Raja Rumania pada saat itu. Masjid agung ini di desain oleh seorang arsitek Kristen yang bernama Victor Stefanescu dan direalisasikan oleh Insinyur George (Gogu) Constantinescu. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Ruang kiblat imam memiliki ceruk dengan memadukan gaya arsitektur sarang lebah khas Persia. Kemudian, di samping kanan ruang salat imam terdapat mimbar yang terbuat dari kayu dengan gaya dan ukiran khas Turki. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Untuk melihat pesona kota tua dan luasnya laut hitam dari ketinggian, pengunjung harus menaiki 140 anak tangga berbentuk spiral menuju puncak menara. Setiap kali naik ke menara saya selalu mendengar dan melihat ekspresi kagum para pengunjung ketika mereka sampai di atas menara. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Ketika tiba di puncak menara yang tingginya 47 meter ini, pengunjung dapat melihat bangunan bangunan klasik Eropa di kota tua Constanta, bangunan resor. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)
Pemandangan Laut Hitam yang dihiasi kapal pesiar yang sungguh memanjakan mata dari puncak menara Masjid Constanta. Rasanya begitu damai ketika berada di atas menara tersebut sehingga sangat tepat untuk menghilangkan rasa penat setelah melakukan aktivitas yang padat. Foto: (Dok Resti Nopita Nurhasanah/PPI Dunia)