Potret Murid SMP Terakhir di Desa Jepang Imbas Depopulasi

Kanazawa, sang guru, Eita dan Aoi menghadiri kelas sebelum upacara kelulusan dan upacara penutupan sekolah pada 9 Maret 2023 lalu. Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Eita dan Aoi memakai baju koki pelayan sebelum makan siang terakhir di sekolah pada 9 Maret 2023 lalu. Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Makan siang terakhir Eita dan Aoi di sekolah beserta para guru pada 9 Maret 2023 lalu. Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Kepala SMP Yumoto, Watanabe, melambaikan bendera kuning sebagai peringatan untuk menyeberang jalan bagi para murid terakhirnya, Eita dan Aoi yang tiba di sekolah SMP Yumoto pada 10 Maret 2023 lalu.Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Eita dan Aoi menghadiri kelas terakhir mereka di SMP Yumoto, Desa Ten-ei, Jepang pada 10 Maret 2023 lalu. Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Eita dan Aoi membersihkan ruangan kelas pada 10 Maret 2023 lalu. Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Eita, Aoi dan keluarga mereka meninggalkan sekolah setelah upacara kelulusan terakhir dan upacara penutupan sekolah pada 13 Maret 2023 lalu .Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Kepala SMP Yumoto, Watanabe (54), menunjukkan foto-foto kelulusan angkatan lama sekolah itu, saat masih banyak siswanya. Karena angka kelahiran di Jepang anjlok lebih cepat dari yang diperkirakan, penutupan sekolah meningkat terutama di daerah pedesaan seperti Ten-ei, yang sudah berjuang dengan depopulasi.Kelahiran yang jatuh adalah masalah regional Asia, dengan biaya membesarkan anak mengurangi angka kelahiran di negara tetangga Korea Selatan dan China. Tetapi situasi Jepang sangat kritis. Foto: REUTERS/ISSEI KATO
Bus sekolah melaju di jalanan yang kosong saat pagi hari di Desa Ten-ei, Jepang. Kelahiran anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022, rekor terendah baru, menurut perkiraan pemerintah dan delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan, memberikan pukulan telak bagi sekolah umum yang lebih kecil yang seringkali menjadi jantung kota dan desa pedesaan. Sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun, menurut data pemerintah Jepang. Antara tahun 2002 dan 2020, hampir 9.000 seklah menutup pintu mereka selamanya, sehingga sulit bagi daerah terpencil untuk memikat penduduk baru dan lebih muda. Foto: REUTERS/ISSEI KATO