Mengenal Candi Tegowangi di Kediri

Pekerja membersihkan lumut yang tumbuh pada relief candi Tegowangi menggunakan lidi di Desa Tegowangi, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/2/2023). Seperti namanya, Candi Tegowangi terletak Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Lokasi candi ini berada di timur ± 24 Km dari Kota Kediri atau 4 km dari Kota Pare.

Candi Tegowangi merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu dan didirikan sekitar pada tahun 1400 Masehi pada masa raja Hayam Wuruk. Tujuan didirikannya candi Tegowangi untuk pendharmaan tempat yang disucikan karena menjadi tempat memuliakan abu jenazah kerajaan. Red) Bhre Matahun yang wafat pada tahun 1388. Dua belas tahun kemudian sesuai kebiasaan yang berlaku dalam agama Siwa Buddha, pendharmaannya baru didirikan, yaitu tepat pada tahun 1400 dengan upacara srada.

Tidak berbeda dengan obyek wisata sejarah berbentuk candi di kawasan Jawa Timur lainnya, Candi Tegowangi dibuat dengan arah hadap barat. Bangunannya berbentuk bujursangkar dan berukuran 11,2 x 11,2 m dan ketinggian 4,35 m. Hanya saja uniknya, pondasi candi ini dibuat menggunakan batu bata. Padahal kaki dan tubuhnya menggunakan bahan batu andesit. Tubuh candi ini dihias relief yang jumlah keseluruhannya mencapai 14 panil. 8 panil berada di sebelah barat. Sedangkan di sisi utara dan selatan masing-masing ada 3 panil. Relief-relief ini memuat kisah Sudamala. Kemudian di biliknya ada sebuah yoni yang dilengkapi dengan hiasan pancuran atau cerat dalam bentuk ular naga.  

Pekerja membersihkan lumut yang tumbuh pada relief candi Tegowangi menggunakan lidi di Desa Tegowangi, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/2/2023). Seperti namanya, Candi Tegowangi terletak Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Lokasi candi ini berada di timur ± 24 Km dari Kota Kediri atau 4 km dari Kota Pare.
Candi Tegowangi merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu dan didirikan sekitar pada tahun 1400 Masehi pada masa raja Hayam Wuruk. Tujuan didirikannya candi Tegowangi untuk pendharmaan tempat yang disucikan karena menjadi tempat memuliakan abu jenazah kerajaan. Red) Bhre Matahun yang wafat pada tahun 1388. Dua belas tahun kemudian sesuai kebiasaan yang berlaku dalam agama Siwa Buddha, pendharmaannya baru didirikan, yaitu tepat pada tahun 1400 dengan upacara srada.
Tidak berbeda dengan obyek wisata sejarah berbentuk candi di kawasan Jawa Timur lainnya, Candi Tegowangi dibuat dengan arah hadap barat. Bangunannya berbentuk bujursangkar dan berukuran 11,2 x 11,2 m dan ketinggian 4,35 m. Hanya saja uniknya, pondasi candi ini dibuat menggunakan batu bata. Padahal kaki dan tubuhnya menggunakan bahan batu andesit. Tubuh candi ini dihias relief yang jumlah keseluruhannya mencapai 14 panil. 8 panil berada di sebelah barat. Sedangkan di sisi utara dan selatan masing-masing ada 3 panil. Relief-relief ini memuat kisah Sudamala. Kemudian di biliknya ada sebuah yoni yang dilengkapi dengan hiasan pancuran atau cerat dalam bentuk ular naga.