Potret Bar-Pub Kuno Berusia Nyaris 5.000 Tahun Ditemukan di Irak

Penampakan dari udara bar-pub kuno. Bar-pub ini diperkirakan berasal dari sekitar 2.700 SM ditemukan di situs penggalian kota kuno Lagash di Irak selatan. Lagash adalah negara kota penting di Mesopotamia kuno.
Tempat pembakaran tanah liat. Di antara reruntuhan bar-pub berusia hampir 5.000 tahun, para arkeolog juga menemukan oven, lemari es dari tanah liat, dan bahkan sisa-sisa makanan.
Pipa drainase dari tanah liat. Selain itu ditemukan pula instalasi keramik yang diduga kuat digunakan sebagai “alat pendingin” atau lemari es untuk menyimpan minuman.
Potongan-potongan tembikar. Para arkeolog menemukan ratusan mangkuk keramik dan gelas piala, banyak di antaranya ditemukan dengan isi aslinya, makanan dan minuman, dengan banyak tulang hewan dan residu organik, di dalamnya.
Salah satu pecahan tembikar. Penggalian dilakukan oleh arkeolog dari University of Pennsylvania dan University of Pisa. Para peneliti sangat senang bahwa penemuan tersebut dapat menjelaskan lebih banyak tentang kehidupan orang-orang Mesopotamia kuno.
Tablet tanah liat dengan sidik jari. Para arkeolog menggunakan metode termasuk penggalian, survei permukaan, fotografi UAV (drone), magnetometri, pemetaan, dan coring untuk sampel geologi dan budaya di tempat-tempat menarik di sebuah situs yang membentang lebih dari 600 hektar.
Bersama dengan oven besar, halaman penuh bangku, dan wadah makanan keramik inilah yang membuat para arkeolog menyimpulkan bahwa itu dulunya adalah sebuah bar-pub atau kedai minuman.
Lagash tampaknya menjadi terkenal sebagai kota Sumeria yang penting pada akhir milenium ke-3 SM dan merupakan salah satu kota tertua di kawasan itu. Bangsa Sumeria sendiri adalah peradaban tertua yang diketahui di Mesopotamia selatan. Lagash menjadi negara kota yang kuat di wilayah tersebut dan mendominasi wilayah sekitarnya. Di bawah pemerintahan raja-raja seperti Ur-Baba dan Gudea, pemerintahan kuno berkembang pesat, dan kerajaan Lagash mencakup 17 kota dan setidaknya 40 desa.
Penampakan dari udara bar-pub kuno. Bar-pub ini diperkirakan berasal dari sekitar 2.700 SM ditemukan di situs penggalian kota kuno Lagash di Irak selatan. Lagash adalah negara kota penting di Mesopotamia kuno.
Tempat pembakaran tanah liat. Di antara reruntuhan bar-pub berusia hampir 5.000 tahun, para arkeolog juga menemukan oven, lemari es dari tanah liat, dan bahkan sisa-sisa makanan.
Pipa drainase dari tanah liat. Selain itu ditemukan pula instalasi keramik yang diduga kuat digunakan sebagai “alat pendingin” atau lemari es untuk menyimpan minuman.
Potongan-potongan tembikar. Para arkeolog menemukan ratusan mangkuk keramik dan gelas piala, banyak di antaranya ditemukan dengan isi aslinya, makanan dan minuman, dengan banyak tulang hewan dan residu organik, di dalamnya.
Salah satu pecahan tembikar. Penggalian dilakukan oleh arkeolog dari University of Pennsylvania dan University of Pisa. Para peneliti sangat senang bahwa penemuan tersebut dapat menjelaskan lebih banyak tentang kehidupan orang-orang Mesopotamia kuno.
Tablet tanah liat dengan sidik jari. Para arkeolog menggunakan metode termasuk penggalian, survei permukaan, fotografi UAV (drone), magnetometri, pemetaan, dan coring untuk sampel geologi dan budaya di tempat-tempat menarik di sebuah situs yang membentang lebih dari 600 hektar.
Bersama dengan oven besar, halaman penuh bangku, dan wadah makanan keramik inilah yang membuat para arkeolog menyimpulkan bahwa itu dulunya adalah sebuah bar-pub atau kedai minuman.
Lagash tampaknya menjadi terkenal sebagai kota Sumeria yang penting pada akhir milenium ke-3 SM dan merupakan salah satu kota tertua di kawasan itu. Bangsa Sumeria sendiri adalah peradaban tertua yang diketahui di Mesopotamia selatan. Lagash menjadi negara kota yang kuat di wilayah tersebut dan mendominasi wilayah sekitarnya. Di bawah pemerintahan raja-raja seperti Ur-Baba dan Gudea, pemerintahan kuno berkembang pesat, dan kerajaan Lagash mencakup 17 kota dan setidaknya 40 desa.