Suku Bajo memiliki badan kuat untuk menyelam di laut dalam waktu panjang tanpa bantuan alat oksigen dan perlengkapan menyelam untuk mencari gurita atau ikan. ANTARA FOTO/Jojon.
Penelitian Melissa Ilardo dkk dalam jurnal Cell mendapati, para pengembara laut ini memiliki limpa yang telah mengalami adaptasi genetik dan fisiologis lewat seleksi alam sehingga memungkinkan penampungan oksigen yang lebih maksimal untuk menyelam, seperti dikutip dari Physiological and Genetic Adaptations to Diving in Sea Nomads. ANTARA FOTO/Jojon.
Suku Bajo, atau suku Bajau, atau suku Sama-Bajau, merupakan suku pengembara laut terbesar yang tersisa pulau-pulau Asia Tenggara, terutama di kawasan pantai Indonesia, Malaysia, dan Filipina. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin.
Kini, orang Bajo dapat ditemui antara lain di Kendari (Sulawesi Tenggara), Kotabaru (Kalimantan Selatan), dan Derawan (Kalimantan Timur), seperti dikutip dari the Last Sea Nomads of the Indonesian Archipelago: Genomic Origins and Dispersal oleh Pradiptajati Kusuma dkk. ANTARA FOTO/Jojon.
Orang suku Bajo mendirikan rumah di sekitar pantai dan laut. Rumah suku Bajo di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, berdiri di tepian pantau atau di atas perairan laut dangkal yang dipasangi tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang. Dinding rumah suku Bajo berbahan dasar kayu, sementara atapnya terbuat dari rumbia, seperti dikutip dari laman Peta Budaya Kemdikbud. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Perahu terparkir di depan rumah. Karena tinggal di laut, kegiatan orang Bajo didukung transportasi sehari-hari berupa perahu. Perahu-perahu ini biasanya terparkir di depan rumah orang Bajo. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin.
Karena hidup nomaden, pemerintah membangun Taman Nasional Kepulauan Togean untuk mengatasi masalah permukiman, ekonomi, pendidikan agar anak-anak Bajo bisa lanjut sekolah hingga jenjang perguruan tinggi seperti saat ini. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin.
Hidup bersama kekayaan laut. Orang suku Bajo umumnya berprofesi sebagai nelayan. Mereka mencari ikan dengan cara tradisional seperti memancing pakai kail, menjaring, dan juga memanah tanpa merusak sumber daya di sekitarnya. Kawasan tinggal suku Bajo di Indonesia dikenal dengan keindahan objek wisata bahari dan kekayaan sumber dayanya. ANTARA FOTO/Jojon.