Anggota Komisi IX DPR Krisdayanti melakukan audiensi dengan murid-guru SMPN 25 Jakarta serta sejumlah jajaran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung DPR Senayan jelang Hari Guru Nasional 2022. Foto: (Trisna Wulandari/detikcom)
Krisdayanti menyampaikan keprihatinan soal kondisin guru honorer. "Mereka yang ada di sekitar, yang ada di media juga, masih ada guru honorer yang mendapat gaji Rp 300 ribu sebulan, tinggal di lingkungan sekolah, di bagian toilet, ini kan suatu hal yang tidak pantas kita berikan pada guru. Mereka kan pelita, memberikan pelajaran untuk kita. Menjadi keteladanan orang tua yang diestafetkan untuk mendidik anak-anak, itu di tangan guru," tutur Krisdayanti. Foto: (Trisna Wulandari/detikcom)
Masalah bullying atau perundungan juga menjadi bahasan. Krisdayanti mengisahkan pernah jadi korban bullying saat sekolah. "Saya juga korban bullying, saya enggak ngerti dulu kenapa teman-teman bersikap seperti itu, apa karena saya sering wakili sekolah, jadi teman iri hati? Tetapi dengan berprestasi itu tidak jadi merasa lebih dari orang lain," tuturnya. Foto: (IG stories @krisdayantilemos)
Dalam audiensi bersama siswa dan guru SMPN 25 Jakarta, Krisdayanti juga mendorong kegiatan sekolah tersebut dalam menggerakkan program antiperundungan, "Tadi mendapat contoh dari SMPN 25 Jakarta, ada agen anti perundungan. Ini harus diratakan ke seluruh sekolah," kata Krisdayanti. Foto: (Trisna Wulandari/detikcom)
Catherine Minerva Simangunsong, salah satu siswa Duta Antiperundungan dari SMPN 25 Jakarta, menuturkan bahwa ia dan ke-29 duta lainnya berkoordinasi dengan guru BK untuk menindaklanjuti kasus perundungan yang dialami sesama siswa. "Info tentang perundungan itu dari mulut ke mulut, dari teman dekat, diceritakan teman, atau dari korban sendiri. Tetapi terjaga kerahasiaannya, kita keep ceritanya. Disampaikan ke guru BK untuk ditindaklanjuti. Nggak diperbesar karena menjaga privacy siswanya," terang Catherine. Foto: (Trisna Wulandari/detikcom)