Semangat Anak Pemulung Belajar di Saung Baca Garpu

Nurida Rahmanilah (29) mengajar membaca anak pemulung di Saung Baca Garpu, Kawasan TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (29/9/2022).
Materi yang diajarkannya tentang menulis, berhitung dan menggambar.
Wajah antusias dari anak-anak usia prasekolah dan sekolah menghiasi ruangan berdinding triplek berukuran sekitar 4 x 3 meter ketika proses belajar mengajar.
Anak-anak tersebut berasal dari keluarga kurang mampu yang orang tuanya berprofesi sebagai pemulung.
Saung Baca Gerakan Remaja Perduli (Garpu) didirikan pada 2016 oleh Nurida Rahmanilah dan beberapa rekan-rekannya. Berawal dari keinginan Nurida agar akses pendidikan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Nurida mengatakan, dirinya berasal dari keluarga pemulung. Bahkan dia mengaku juga pernah menjadi pemulung demi dapat membantu perekonomian keluarganya. Nurida juga sempat mengadu nasib dengan menjadi pekerja migran dan menuntut ilmu di Singapura.
Tak hanya anak usia dini, Saung Baca Garpu juga memiliki peserta didik yang telah duduk di bangku SMP dan SMA.
Nurida bersama para relawan melakukan pembelajaran di Saung Baca Garpu setiap hari, mulai 14.00 WIB - 16.00 WIB.
Materi yang diajarkan tak hanya sebatas pendidikan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, namun juga kegiatan kesenian seperti menggambar.
Banyaknya anak yang mengikuti belajar ini membuat ruangan kecil itu penuh sesak dan sebagian anak-anak belajar di luar ruangan.