Mengenal Budaya Spiritual Borobudur

Bertempat di Balkondes Ngargogondo, Borobudur, Jawa Tengah, Senin (8/11) sebagai wadah forum diskusi warga dari 20 desa di Kawasan Candi Borobudur bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi guna membahas hasil identifikasi dan strategi pengembangan potensi budaya spiritual yang dimiliki masing-masing desa.

Budaya spiritual yang hidup di masyarakat kawasan Borobudur merupakan wujud dari pandangan hidup tentang keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Seperti Tari Lengger Tapeng Margo Rukun ini adalah salah satu bentuk budaya spiritual dari Desa Giripurno.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi menjelaskan bahwa identifikasi budaya spiritual merupakan ruang bagi masyarakat untuk menemukan, menggali, dan mengenali kembali warisan maupun potensi budaya spiritual yang ada di wilayahnya, seperti halnya di Borobudur.

Identifikasi budaya spiritual pada 20 desa di sekitar Kawasan Candi Borobudur itu dilakukan guna melibatkan partisipasi aktif dari warga desa, khususnya generasi muda sebagai pemilik dan pewaris kebudayannya. 

Bertempat di Balkondes Ngargogondo, Borobudur, Jawa Tengah, Senin (8/11) sebagai wadah forum diskusi warga dari 20 desa di Kawasan Candi Borobudur bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi guna membahas hasil identifikasi dan strategi pengembangan potensi budaya spiritual yang dimiliki masing-masing desa.
Budaya spiritual yang hidup di masyarakat kawasan Borobudur merupakan wujud dari pandangan hidup tentang keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Seperti Tari Lengger Tapeng Margo Rukun ini adalah salah satu bentuk budaya spiritual dari Desa Giripurno.
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi menjelaskan bahwa identifikasi budaya spiritual merupakan ruang bagi masyarakat untuk menemukan, menggali, dan mengenali kembali warisan maupun potensi budaya spiritual yang ada di wilayahnya, seperti halnya di Borobudur.
Identifikasi budaya spiritual pada 20 desa di sekitar Kawasan Candi Borobudur itu dilakukan guna melibatkan partisipasi aktif dari warga desa, khususnya generasi muda sebagai pemilik dan pewaris kebudayannya.