Profil Joko Widodo, Lulusan UGM yang Pimpin Satgas Penanggulangan Bencana BRIN

ADVERTISEMENT

Profil Joko Widodo, Lulusan UGM yang Pimpin Satgas Penanggulangan Bencana BRIN

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 02 Des 2025 14:30 WIB
Ketua Task Force Penanggulangan Bencana BRIN Joko Widodo.
Joko Widodo menjadi Ketua Task Force Penanggulangan Bencana BRIN. Foto: Humas BRIN
Jakarta -

Joko Widodo ditugaskan sebagai Ketua Task Force (gugus tugas) Penanggulangan Bencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bukan presiden, siapa Joko Widodo?

Dalam laman Google Scholar, Joko Widodo tercatat sebagai seorang ilmuwan BRIN. Penelitiannya antara lain mengenai penginderaan jauh, geosains, radar apertur sintetis, lingkungan, dan ilmu informasi.

Dikutip dari laman BRIN, Joko Widodo SSi MSi PhD bertugas di Pusat Riset Geoinformatika BRIN. Bidang ilmunya meliputi geografi, synthetic aperture radar, dan sains lingkungan, sedangkan keahliannya pada bidang penilaian dampak lingkungan dan radar apertur sintetis interferometrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 28 April tahun ini, ia mendapat penghargaan Best Leader dalam rangka peringatan empat tahun BRIN, di antara rekan-rekan lain. Pada kegiatan ini, BRIN salah satunya memberi penghargaan bagi 12 sivitas sebagai SDM Iptek kategori Periset Berkinerja Tinggi dan 7 sivitas kategori SDM Manajemen Iptek Berkinerja Tinggi.

Pendidikan Joko Widodo

BRIN mencatat, Joko Widodo merampungkan program doktor (S3) Computer Science and Information Processing di Chiba University, Jepang. Dalam profil LinkedIn, Joko Widodo juga mencantumkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai almamaternya di jenjang S1.

ADVERTISEMENT

Joko Widodo menekuni geografi di UGM pada 1993-1999. Ia kemudian melanjutkan studi jenjang magister bidang ilmu lingkungan di Universitas Indonesia (UI) pada 2009-2011.

Penanganan Bencana Sumatera

Terkait penanggulangan bencana Sumatera, Joko Widodo menyatakan task force BRIN mengaktifkan sejumlah unit reaksi cepat atas dampak bencana. Termasuk di antaranya yaitu pemetaan berbasis satelit, penyediaan air bersih dan air siap minum, dan mobilisasi tenaga kesehatan dan dukungan psikososial.

Pemetaan Area Prioritas

Ia menjelaskan, tim pemrosesan data satelit BRIN memetakan area banjir secara cepat sejak awal peristiwa dengan data radar Sentinel-1 yang dapat menembus hujan dan awan.

"Data ini sangat penting untuk memahami sebaran genangan terkini dan mendukung penentuan prioritas penanganan di lapangan," kata Joko Widodo pada rapat internal, Minggu (30/11/2025), dikutip dari laman BRIN.

Peta persebaran banjir Aceh-Sumatera Utara tersebut kemudian disebar ke pemda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai komunitas geospasial.

Pemenuhan Kebutuhan Air Minum, Medis, dan Psikososial

Joko menjelaskan, penyediaan air kemasan yang tidak mencukupi kebutuhan masyarakat dan infrastruktur setempat yang terganggu membuat kebutuhan air minum menjadi prioritas. Di samping penyiapan Unit Air Siap Minum (Arsinum) BRIN untuk tanggap darurat, task force BRIN menjajaki kerja sama pengiriman air minum lewat jalur udara dengan TNI AU.

Sementara itu, sambungnya, operasi drone dan tim survei lapangan disiapkan untuk memetakan secara langsung kondisi wilayah terdampak bencana longsor dan banjir. Termasuk dalam daerah ini yaitu titik-titik yang belum bisa diakses lewat jalur darat.

Secara keseluruhan, upaya gugus tugasnya difokuskan pada pada intervensi realistis, cepat, dan berbasis data untuk menentukan lokasi prioritas agar bantuan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi warga.

"Kami tidak mungkin turun di semua titik, tetapi kami bisa fokus pada area strategis dan memberikan solusi teknologi yang paling dibutuhkan," ucapnya.

Sebagai respons tanggap darurat medis dan psikososial, Joko Widodo mengatakan pihaknya juga menyiapkan tenaga kesehatan, psikolog, dan ahli kesehatan lingkungan.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads