Kualitas Udara Sejumlah Wilayah di India Sangat Buruk, Sekolah Dipersilakan Hybrid

ADVERTISEMENT

Kualitas Udara Sejumlah Wilayah di India Sangat Buruk, Sekolah Dipersilakan Hybrid

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 14 Nov 2025 15:00 WIB
Children study at an open-air school as farmers work in a field on a smoggy morning on the banks of Yamuna river amid ongoing air pollution in New Delhi, India, November 10, 2025. REUTERS/Adnan Abidi
Potret Polusi di India. (Foto: REUTERS/Adnan Abidi)
Jakarta -

Air Quality Index (AQI) di wilayah Noida dan Noida Raya, India, tembus angka 408 pada Kamis (13/11). Kualitas udara ini membuat sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran hybrid.

Sebagai informasi,AQI diNoida berada dalam kategori "parah" di angka 408 dalam dua hari berturut-turut, sementara GreaterNoida danGhaziabad mencatat tingkat "sangat buruk" masing-masing sebesar 388 dan 356, menurut buletin nasional harian oleh Badan Pengendalian Pencemaran Pusat (CPCB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat situasi ini dan desakan dari orang tua siswa, hakim distrik Gautam Budh Nagar, Medha Roopam, memerintahkan semua sekolah di Noida dan Noida Raya mengadakan kegiatan belajar secara hybrid hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Komisi Manajemen Kualitas Udara (CAQM) yang dikeluarkan awal pekan ini untuk sekolah-sekolah National Capital Region (NCR).

Menindaklanjuti arahan tersebut, Inspektur Sekolah Distrik (DIOS) Rajesh Singh mengatakan semua sekolah di distrik tersebut telah diminta untuk segera mematuhinya.

ADVERTISEMENT

"Sesuai arahan dari hakim distrik dan dengan mempertimbangkan imbauan CAQM, semua sekolah di Gautam Budh Nagar telah diinstruksikan untuk segera beralih ke mode hibrida bagi siswa hingga Kelas V," kata Singh dalam Hindustan Times dikutip Kamis (14/11/2025).

Singh menambahkan, sekolah memiliki fleksibilitas untuk memutuskan antara pembelajaran daring dan luring.

"Tujuannya adalah untuk meminimalkan paparan anak-anak terhadap polusi udara yang parah sekaligus memastikan keberlanjutan pembelajaran. Situasi ini akan ditinjau kembali tergantung pada kualitas udara," ujarnya.

Sistem Pembelajaran Hybrid di India

Tahap III Grap mulai berlaku ketika kualitas udara di Delhi-NCR memburuk ke kategori "parah", dengan AQI di atas 400. Tahap III ini mengamanatkan larangan terhadap kegiatan konstruksi dan pembongkaran seperti kereta api, metro, dan rumah sakit.

Penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin BS-III dan diesel BS-IV di Delhi dan kota-kota sekitarnya dibatasi. Penghancur batu, pabrik campuran panas, dan operasi pertambangan dihentikan, sementara pembersihan jalan mekanis dan penyiraman air secara berkala diintensifkan. Pihak berwenang diarahkan untuk menutup pabrik batu bata dan unit industri yang menggunakan bahan bakar tidak resmi.

Apa Penyebabnya Tingginya AQI di India?

Tingginya angka AQI di Noida dan Noida Raya disebabkan karena kondisi metereologis yang memperburuk kualitas udara. Polutan-polutan ini terperangkap di dekat permukaan.

Menurut Skymet Weather, langit cerah, tidak adanya gangguan dari barat, dan angin barat laut yang dingin dari Himalaya barat telah meningkatkan suhu dingin sekaligus memerangkap polutan.

"Angin barat laut ini mendorong udara dingin ke dataran utara, meningkatkan suhu dingin dan memerangkap polutan. Tidak ada perbaikan signifikan yang diperkirakan dalam beberapa hari ke depan," kataMaheshPalawat, Wakil Presiden Iklim & Meteorologi,Skymet Weather.

Hakim distrik Ravindra Kumar Mandar mengatakan imbauan telah dikeluarkan kepada semua departemen untuk mengatasi peningkatan polusi.

"Fokusnya adalah pada pembersihan mekanis, penyiraman air secara teratur, dan penggunaan pistol asap untuk mengendalikan polusi debu di area publik," ujarnya.

Pemerintah India, bersama dengan Nagar Nigam, Nagar Palika, dan GDA, sedang menerapkan langkah-langkah Grap tahap 3, termasuk penangguhan kegiatan konstruksi yang tidak penting. Mandar juga mengimbau masyarakat dengan kondisi pernapasan untuk menghindari paparan luar ruangan yang terlalu lama dan mengenakan masker N95.

Sekolah telah diminta untuk mengadopsi langkah-langkah pengendalian debu di dalam gedung. Selain itu, anak-anak dengan masalah pernapasan harus tinggal di rumah.




(nir/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads