Tahu orang-orangan sawah yang biasa kamu lihat di tengah sawah untuk mengusir burung-burung? Nah, ada laba-laba yang punya keterampilan bikin 'orang-orangan sawah' berupa replika dirinya namun diperbesar. Fungsinya sama, mengusir predator.
Fenomena ini ditemukan di spesies laba-laba tropis yang ditemukan di Amazon-Peru, Amerika Selatan dan Filipina, tetangga Indonesia. Dua spesies laba-laba yang diamati punya kelakuan serupa ini yakni Cyclosa inca dan Cyclosa longicauda, demikian dilansir dari Live Science, Rabu (12/11/2025) ditulis Kamis (13/11/2025).
Cyclosa memiliki kemampuan unik dengan membuat replika mirip arachnida seperti kalajengking, tungau dan menyerupai laba-laba berukuran besar. Replika tersebut mereka buat dari sutra, sisa-sisa tanaman dan bekas mangsa mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemampuan ini lantaran laba-laba ini berukuran lebih kecil dibanding laba-laba lain, hanya 2,5 milimeter panjang tubuhnya. Walaupun berukuran lebih kecil dibanding jenis laba-laba lain, namun kemampuannya membuat sarang tidak bisa diragukan. Bentuk jaring yang menyerupai roda jaring laba-laba klasik juga menunjukkan bagaimana strategi mereka bertahan hidup di alam liar dengan ukuran tubuh yang jauh lebih kecil dari predator.
Strateginya unik, membuat replika dirinya yang berukuran diperbesar di tengah-tengah sarangnya. Selain mirip dirinya, umpan replika itu kadang menyerupaiarachnida lain seperti kalajengking, tungau dan sebagainya.Bahan-bahannya, dari jaring sutranya sendiri, sisa-sisa bangkai mangsa mereka, dan sisa-sisa tanaman di sekitar.
"Mereka tidak hanya menghias jaringnya - mereka dengan cermat menyusun sisa-sisa, bangkai mangsa, dan sutra menjadi sebuah struktur yang tidak hanya lebih besar dari tubuh mereka sendiri, tetapi juga jelas menyerupai siluet laba-laba yang lebih besar dan mengancam," kata penulis utama studi George Olah, pakar genetika konservasi di Universitas Nasional Australia (Australia National University/ANU), dalam sebuah pernyataan.
Berbeda dengan laba-laba penenun lain yang membangun tabung sutra untuk bersembunyi di dalam jaringnya, kedua laba-laba Cyclosa menginvestasikan waktu, energi, dan sumber daya mereka untuk membuat umpan ini.
Ditambahkan rekan penulis studi, Lawrence Reeves, asisten profesor di Laboratorium Entomologi Medis Universitas Florida, umpan palsu ini lebih dari sekadar observasi biologis yang unik.
Kemungkinan besar umpan replika tersebut juga berperan untuk mengintimidasi burung, kadal dan predator alam lainnya supaya menjauh. Selain itu umpan buatan Cyclosa ini juga merupakan bentuk kamuflase mereka yang memiliki warna serupa dengan hasil karya mereka. Hal tersebut memudahkan mereka untuk bersembunyi di antara tumbuhan dan sisa mangsa untuk menciptakan getaran palsu agar umpan replika terlihat hidup.
"Ini menggambarkan pertukaran evolusi fundamental di dunia laba-laba," kata Reeves.
Selain sebagai bentuk kamuflase, umpan replika yang dibuat Cyclosa juga memudahkan mereka saat bertelur. Laba-laba membentuk satu benang untuk mengangkut telur beserta puing-puing umpan, dan memindahkan jaringnya ke lokasi baru. Dalam proses tersebut umpan yang dibongkar dapat menyamarkan sekaligus mengamankan telur-telur mereka selama proses relokasi.
"Manfaat lain dari membuat umpan adalah dapat menarik mangsa dan memperkuat jaring laba-laba terhadap cuaca buruk," tulis para peneliti dalam studi yang telah dimuat dalam jurnal Ecology and Evolution, Volume 11 Issue 11 yang dipublikasikan 6 November 2025 dengan judul 'Cyclosa Menge, 1866 (Araneidae) Orb-Weavers Build Stabilimenta That Resemble Larger Spiders'.
(nwk/nwk)











































