Polisi mengungkap lokasi amunisi mortir yang ditemukan warga bernama Yohanes Manose (46), saat mencangkul tanah di kebunnya, berada dekat benteng era penjajahan. Mortir yang masih aktif tersebut segera dimusnahkan.
Amunisi tersebut ditemukan di Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (1/12) sore.
"Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), lokasi temuan itu berada dekat benteng peninggalan Jepang atau bisa saja Belanda," ujar Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi Dokumentasi Media (PIDM) Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, kepada detikBali, Selasa (2/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di lokasi itu kemungkinan bekas benteng Jepang atau Belanda. Tapi ada bekas benteng di sekitaran situ," sambung Wilco.
Wilco menjelaskan lokasi tersebut sudah dua kali ditemukan amunisi. Yakni, pada pada 22 Oktober 2025 ditemukan amunisi senjata Mauser di lokasi yang sama, tetapi jaraknya sekitar 10 meter dari penemuan amunisi mortir tersebut.
"Tempat ditemukan amunisi tersebut berjarak sekitar 10 meter dari penemuan amunisi senjata mouser pada 22 Oktober 2025. Ini sudah penemuan berulang di area yang sama," jelas Wilco.
Menurut Wilco, saat ini amunisi mortir tersebut sudah diamankan di Polres TTU. Rencananya akan dimusnahkan, namun masih menunggu perintah dan arahan dari Polda NTT.
"Itu kan laporannya ke atas (Polda NTT). Jadi kami masih menunggu instruksi selanjutnya," imbuh Wilco.
Wilco memastikan saat ini aktivitas masyarakat setempat di lokasi penemuan amunisi itu berjalan normal seperti biasanya.
"Aktivitas masyarakat normal seperti biasanya. Tapi itu tadi, kalau amunisi yang masih aktif itu bisa meledak, makanya rawan juga," pungkas Wilco.
Diberitakan sebelumnya, petani bernama Yohanes Manose menemukan sebuah amunisi mortir saat mencangkul di kebunnya di Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Polisi menyebut amunisi itu masih aktif.
"Amunisi itu masih aktif dan ditemukan oleh masyarakat," ujar Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi Dokumentasi Media (PIDM) Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, kepada detikBali, Selasa (2/12/2025).
(mud/mud)










































