detikBali

Mahasiswi di Kupang Nyaris Diperkosa Kakak Semester yang Mabuk Sopi

Terpopuler Koleksi Pilihan

Mahasiswi di Kupang Nyaris Diperkosa Kakak Semester yang Mabuk Sopi


Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali

Ilustrasi pemerkosaan. (Dok. detikcom)
Foto: Ilustrasi pemerkosaan. (Dok. detikcom)
Kupang -

Mahasiswi salah satu universitas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial F (20), nyaris diperkosa kakak semesternya inisial A (23) yang tengah mabuk sopi. Percobaan pemerkosaan itu terjadi di kos korban Jalan Beringin Merah, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (2/12/2025) dini hari.

"Itu korban percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa semester akhir dari universitas yang sama. Kejadian ini menggemparkan warga setempat," ujar Kapolsek Kota Raja, AKP Leyfrid Mada, kepada detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leyfrid menuturkan insiden itu bermula saat mahasiswi semester tiga itu sedang tidur di kamar kosnya. A yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba datang ke kos F sekitar pukul 03.00 Wita. Mahasiswa semester 7 itu langsung membuka jendela kamar kos F yang tak terkunci.

A lantas masuk dan menindih F yang sedang tertidur lelap. A langsung kaget ketika terbangun melihat A sudah berada di atas tubuhnya. F langsung berteriak, tetapi A berupaya membungkam mulutnya. F terus melawan dan berteriak hingga akhirnya A panik dan kebur.

ADVERTISEMENT

Setelah kejadian, A langsung melapor kepada ketua rukun tetangga (RT) setempat. Ketua RT kemudian menelepon Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Kayu Putih, Aipda Jefri Banunaek. Tak berselang lama, piket Pamapta Polresta Kupang Kota langsung mendatangi lokasi dan mengamankan A beserta F untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kasus ini akan ditangani dengan serius. Kami akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif terduga pelaku dan memastikan terduga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal," tutur Leyfrid.

Leyfrid mengungkapkan F mengalami ketakutan dan trauma atas kejadian tersebut. Leyfrid mengimbau kepada seluruh warga, khususnya mahasiswa yang tinggal di kos-kosan, untuk selalu waspada dan meningkatkan keamanan lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Kasus tersebut menjadi perhatian serius semua kalangan. Tetap kami proses hukum," tegas Leyfrid.




(hsa/hsa)











Hide Ads