Melihat Lonceng dan Prasasti Berusia Ratusan Tahun di Caow Eng Bio

Papan nama Caow Eng Bio terpasang di pintu masuk kelenteng. Papan ini sudah berusia ratusan tahun dan merupakan sumbangan warga Desa Dong Chiao, Hainan, China. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Tepat di depan halaman kelenteng terdapat prasasti berusia ratusan tahun. Prasasti ini bertuliskan puluhan nama marga atau warga pelaut dari Hainan yang mendirikan Caow Eng Bio pada tahun 1548. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Lonceng di Caow Eng Bio ini berusia sekitar 200 tahun dan dibawa para pelaut Hainan saat mereka singgah di Teluk Tanjung Benoa. Lonceng yang dipergunakan untuk sembahyang ini tampak masih kokoh. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Altar persembahyangan utama berisi patung Dewi Laut Shui Wei Shen Niang. Altar ini usianya juga sudah ratusan tahun, namun kondisinya masih sangat bagus dan tidak rusak dimakan usia. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Papan nama Caow Eng Bio terpasang di pintu masuk kelenteng. Papan ini sudah berusia ratusan tahun dan merupakan sumbangan warga Desa Dong Chiao, Hainan, China. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Tepat di depan halaman kelenteng terdapat prasasti berusia ratusan tahun. Prasasti ini bertuliskan puluhan nama marga atau warga pelaut dari Hainan yang mendirikan Caow Eng Bio pada tahun 1548. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Lonceng di Caow Eng Bio ini berusia sekitar 200 tahun dan dibawa para pelaut Hainan saat mereka singgah di Teluk Tanjung Benoa. Lonceng yang dipergunakan untuk sembahyang ini tampak masih kokoh. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Altar persembahyangan utama berisi patung Dewi Laut Shui Wei Shen Niang. Altar ini usianya juga sudah ratusan tahun, namun kondisinya masih sangat bagus dan tidak rusak dimakan usia. Foto: Triwidiyanti/detikBali