Pesona Air Terjun Leke-leke di Baturiti yang Jadi Primadona Wisman

Air Terjun Leke-leke menjadi primadona para wisatawan mancanegara di Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.

Manajer Pengelola Air Terjun Leke-leke, Aris Wahyu mengatakan, hampir sebagian pengunjung air Leke-leke merupakan wisatawan asing. Ia memperkirakan sekitar 80 persen wisatawan asing di antaranya dari Eropa, Australia, Italia, dan beberapa India. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Lokasi Air Terjun Leke-leke tidak jauh dari jalur utama Singaraja-Denpasar, arah menuju Bedugul. Tempatnya yang asri dan tenang membuat air terjun Leke-leke layak untuk masuk ke dalam list atau daftar perjalanan wisata.

Jarak dari jalur utama menuju pintu masuk air terjun Leke-leke ini kurang lebih berjarak satu setengah kilometer atau sekitar sepuluh menit. Akses menuju air terjun itu ada di sebelah kanan rumah makan Be Genyol Men Darta. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Untuk bisa menjumpai air terjun Leke-leke, pengunjung mesti melalui jalan setapak tanah yang berkelak-kelok. Bisa dibilang, untuk sampai ke lokasi air terjun, pengunjung mesti tracking. Jadi perlu usaha juga untuk menjangkau air terjun itu.

Selama perjalanan menuju lokasi air terjun, pengunjung akan melalui suasana tegalan yang masih hijau dan berhawa sejuk.

Perjalanan mendekati air terjun Leke-leke akan disambut dengan jembatan bambu. Setelah melalui jembatan itu dan melalui jalan setapak yang sedekit menanjak, pemandangan air terjun dengan suaranya yang deras akan terlihat dan terdengar. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Waktu terbaik untuk datang ke air terjun Leke-leke adalah pada saat golden time, yakni di bawah pukul 12.00 Wita atau pada saat sinar matahari tidak terlampau terik.

Pengunjung akan dikenakan tarif Rp 25 ribu bagi wisatawan lokal. Sedangkan tiket masuk bagi wisatawan asing sebesar Rp 50 ribu. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Air Terjun Leke-leke menjadi primadona para wisatawan mancanegara di Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.Manajer Pengelola Air Terjun Leke-leke, Aris Wahyu mengatakan, hampir sebagian pengunjung air Leke-leke merupakan wisatawan asing. Ia memperkirakan sekitar 80 persen wisatawan asing di antaranya dari Eropa, Australia, Italia, dan beberapa India. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Lokasi Air Terjun Leke-leke tidak jauh dari jalur utama Singaraja-Denpasar, arah menuju Bedugul. Tempatnya yang asri dan tenang membuat air terjun Leke-leke layak untuk masuk ke dalam list atau daftar perjalanan wisata.Jarak dari jalur utama menuju pintu masuk air terjun Leke-leke ini kurang lebih berjarak satu setengah kilometer atau sekitar sepuluh menit. Akses menuju air terjun itu ada di sebelah kanan rumah makan Be Genyol Men Darta. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Untuk bisa menjumpai air terjun Leke-leke, pengunjung mesti melalui jalan setapak tanah yang berkelak-kelok. Bisa dibilang, untuk sampai ke lokasi air terjun, pengunjung mesti tracking. Jadi perlu usaha juga untuk menjangkau air terjun itu.Selama perjalanan menuju lokasi air terjun, pengunjung akan melalui suasana tegalan yang masih hijau dan berhawa sejuk.Perjalanan mendekati air terjun Leke-leke akan disambut dengan jembatan bambu. Setelah melalui jembatan itu dan melalui jalan setapak yang sedekit menanjak, pemandangan air terjun dengan suaranya yang deras akan terlihat dan terdengar. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Waktu terbaik untuk datang ke air terjun Leke-leke adalah pada saat golden time, yakni di bawah pukul 12.00 Wita atau pada saat sinar matahari tidak terlampau terik.Pengunjung akan dikenakan tarif Rp 25 ribu bagi wisatawan lokal. Sedangkan tiket masuk bagi wisatawan asing sebesar Rp 50 ribu. (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)