Sederet Monumen-Tonggak Sejarah Kemerdekaan RI di Jembrana Bali

Tonggak sejarah Kesatria Bakti, Jalan Pahlawan, Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana: Mengenang serangan umum terhadap tangsi tentara Jepang pada malam hari menjelang tanggal 13 Desember 1945. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Monumen Nasional Operasi Lintas laut Jawa Bali, Cekik-Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Perjuangan Pasukan Markadi. Sebagai perang laut di Selat Bali melawan penjajah ini pernah laut pertama di Indonesia. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak sejarah Pantai Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara: Mengenang Peristiwa Perang Laut Pendaratan pertama Pasukan Markadi tanggal 4 April 1946. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak Sejarah Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Gugurnya Wakil komandan Pasukan Markadi, Saes Tuhadi, serta dua pasukan Markadi I Nengah Gara dan Abdul majib Perwira Staf Pasukan Markadi. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak Sejarah Candikusuma, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Pasukan Markadi melawan Tentara Belanda (NICA) tahun 1946. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)

Monumen Peh, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Pasukan Markadi. Di monumen ini terjadi pertempuran sengit para pemuda dan pejuang dalam melawan penjajah. Pada gerbang masuk bertuliskan, "Dari Sini Kita Satukan Tekad Hidup Mati Demi Melanjutkan Perjuangan Merebut Kemerdekaan. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak sejarah Wisma Daerah, Jalan DE Sutomo Jembrana, Bali. Tempat ini untuk mengenang perang sangkur antara pemuda pejuang melawan tentara Jepang di Kota Negara. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak sejarah Kesatria Bakti, Jalan Pahlawan, Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana: Mengenang serangan umum terhadap tangsi tentara Jepang pada malam hari menjelang tanggal 13 Desember 1945. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Monumen Nasional Operasi Lintas laut Jawa Bali, Cekik-Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Perjuangan Pasukan Markadi. Sebagai perang laut di Selat Bali melawan penjajah ini pernah laut pertama di Indonesia. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak sejarah Pantai Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara: Mengenang Peristiwa Perang Laut Pendaratan pertama Pasukan Markadi tanggal 4 April 1946. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak Sejarah Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Gugurnya Wakil komandan Pasukan Markadi, Saes Tuhadi, serta dua pasukan Markadi I Nengah Gara dan Abdul majib Perwira Staf Pasukan Markadi. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak Sejarah Candikusuma, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Pasukan Markadi melawan Tentara Belanda (NICA) tahun 1946. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Monumen Peh, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya: Mengenang Peristiwa Pasukan Markadi. Di monumen ini terjadi pertempuran sengit para pemuda dan pejuang dalam melawan penjajah. Pada gerbang masuk bertuliskan, Dari Sini Kita Satukan Tekad Hidup Mati Demi Melanjutkan Perjuangan Merebut Kemerdekaan. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Tonggak sejarah Wisma Daerah, Jalan DE Sutomo Jembrana, Bali. Tempat ini untuk mengenang perang sangkur antara pemuda pejuang melawan tentara Jepang di Kota Negara. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)