Proyek Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik (PSEL) di Bali diminati oleh 24 investor asing. Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyebut para investor asing itu berasal China hingga negara-negara Eropa, termasuk Finlandia.
"Nanti Danantara yang akan melakukan kebijakan siapa yang akan dijadikan pemenang. Kalau pemprov dan kabupaten kota tinggal menunggu siapa yang akan menjadi pemenang," ujar Arya Wibawa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Denpasar, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek PSEL, tutur Arya Wibawa, ditargetkan sudah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada awal 2026. Proyek diproyeksikan akan menelan anggaran Rp 3 triliun lebih.
PSEL akan mengolah semua jenis sampah. Sebab, teknologi PSEL memiliki pemanas di atas 1.000 derajat Celsius.
"Rencananya juga kalau tidak salah ada pola sampah yang existing di TPA Suwung akan disuplai bertahap untuk menambah sampah yang ada dan yang kita kirim ke pabrik PSEL," ungkap Arya Wibawa.
Arya Wibawa mengungkapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama Gubernur Bali Wayan Koster akan segera melaksanakan sosialisasi mengenai PSEL pada pertengahan Desember 2025. Lokasinya sosialisasi adalah di Balai Banjar Pesanggaran, Denpasar.
"Nanti akan mendatang kalau tidak salah Pak Gubernur (Bali Wayan Koster) dan akan mendatangkan pihak Danantara bersama kementerian," beber Arya Wibawa.
(hsa/hsa)










































