Kebijakan Tito Tunda Kegiatan Seremonial Berdampak ke Sektor Perhotelan

Sui Suadnyana, Fabiola Dianira, Nathea Citra - detikBali
Kamis, 04 Sep 2025 20:52 WIB
Foto: Ilustrasi hotel. (Getty Images/iStockphoto/kitzcorner)
Denpasar -

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, untuk menunda kegiatan seremonial akan berpengaruh terhadap industri perhotelan dan wisata di Bali. Hal itu diamini oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.

Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, mengakui perintah tersebut memang belum memberikan dampak langsung saat ini. Namun, Agung Rai yakin kebijakan itu akan memengaruhi perhotelan di Bali, terutama untuk meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

"Untuk saat ini belum berpengaruh karena anjurannya baru dikeluarkan. Tetapi ke depannya pasti akan berdampak untuk hotel-hotel di Bali, terutama yang bergerak di bidang MICE," ujar Agung Rai saat dihubungi detikBali, Kamis (4/9/2025).

Rai mengungkapkan kegiatan MICE memberi kontribusi yang cukup signifikan bagi perhotelan, terutama di Bali bagian selatan. Banyak kawasan perhotelan, seperti ITDC, Legian, dan Nusa Dua memiliki ballroom yang kerap digunakan untuk acara seremonial.

"Biasanya kalau mereka mengadakan acara seremonial akan menambah waktu 2-3 hari untuk liburan jadi ya memengaruhi wisata juga," ungkap Agung Rai.

Meski begitu, Rai menanggapi positif keputusan Tito. Menurutnya, kebijakan ini menunjukkan empati terhadap kondisi masyarakat, mengingat situasi Indonesia yang masih marak dengan demonstrasi serta efisiensi yang kini tengah digalakkan.

Hingga kini, jelas Agung Rai, belum ada koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah Bali sendiri. "Tapi anjuran Kemendagri pasti akan diikuti oleh pemerintah daerah nanti," jelasnya.



Simak Video "Video Pemprov DKI Jakarta-Sulsel Kirim Dana Bantuan untuk Aceh, Sumut, Sumbar"


(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork